BlackBerry Enggan Bangun Server di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Sekitar awal tahun 2014 pihak BlackBerry pernah menyatakan pihaknya enggan untuk membangun server di Indonesia. Padahal, hingga akhir tahun ini beberapa produknya masuk pasar smartphone Indonesia, termasuk BlackBerry (BB) Pasport yang baru diluncurkan.
Hal ini sempat membuat pemerintah kecewa, namun tidak ada langkah konkret yang dilakukan. Hingga saat ini pihak BlackBerry belum ada rencana buka server di Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan pasar potensial bagi perusahaan asal Kanada ini.
Senior Country Product Manager BlackBerry Southeast Asia, Ardo Fadhola menjelaskan, rencana membuka data center server di Indonesia kalau pemerintah menyuruh, pihaknya siap untuk menurutinya untuk buka data center.
"Masalahnya tidak gampang karena masalah keamanan terkait security juga, misalnya server takut karena down, belum lagi bencana seperti gempa, banjir dan kebakaran," jelasnya pada Sindonews.
Belum siapnya peraturan, infrastruktur dari pemerintah yang mendukung membuat BB enggan untuk berinvestasi di Indonesia. Otomatis anggapan BB hanya mau jualan dan menarik keuntungan saja tanpa harus membuat server data center di Indonesia untuk menghindari pajak juga berjalan.
Hal ini sempat membuat pemerintah kecewa, namun tidak ada langkah konkret yang dilakukan. Hingga saat ini pihak BlackBerry belum ada rencana buka server di Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan pasar potensial bagi perusahaan asal Kanada ini.
Senior Country Product Manager BlackBerry Southeast Asia, Ardo Fadhola menjelaskan, rencana membuka data center server di Indonesia kalau pemerintah menyuruh, pihaknya siap untuk menurutinya untuk buka data center.
"Masalahnya tidak gampang karena masalah keamanan terkait security juga, misalnya server takut karena down, belum lagi bencana seperti gempa, banjir dan kebakaran," jelasnya pada Sindonews.
Belum siapnya peraturan, infrastruktur dari pemerintah yang mendukung membuat BB enggan untuk berinvestasi di Indonesia. Otomatis anggapan BB hanya mau jualan dan menarik keuntungan saja tanpa harus membuat server data center di Indonesia untuk menghindari pajak juga berjalan.
(dol)