Ini Jam Tangan Pencetak 3D
A
A
A
PARIS - Sebuah perusahaan Perancis bernama Atelier Le Brézéguet, atau ALB dalam waktu dekat memproduksi jam tangan pencetak 3D.
Melansir dari laman Softpedia, Selasa (5/8/2014), perangkat ini dikembangkan oleh Simon Pierre Delord dan Vincent Candelle Tuheille. Menunjukkan kerja nyatanya, perusahaan merilis beberapa gambar dari karya-karya terbaru mereka.
Mereka disebut dengan jam tangan ALB 000 "Balade au Brézéguet" dan ALB 100 "secondes d Eclipse". Pemasok pencetakan 3D Sculpteo diminta membantu secara desain dan proses percetakan 3D.
ALB tidak bisa dianggap jam tangan pintar biasa, penentuan waktu yang akurat, dengan perkembangan yang terus menerus setiap jam selama beberapa bulan.
Pertama, jam membuat sketsa di atas kertas, dan kemudian model 3D dibuat. Proses ini dapat memakan waktu cukup lama, terutama jika perlu me-scan bentuk atau benda tertentu dan menggabungkan mereka dalam program CAD. Setelah prototipe siap, printer Sculpteo 3D beroperasi.
Kemudian perakitan dimulai, dan selesai. ALB menguji kualitas, membuat penyesuaian bila diperlukan. Jam ini juga telah diuji terhadap air, dan dapat ditahan terendam dalam beberapa meter.
Jam ALB 000 "Balade au Brézéguet" dan ALB 100 "secondes d Eclipse" dibanderol 1.500 euro atau sekitar Rp23,54 juta. Cetak 3D yang digunakan, meningkatkan nilai estetika dan memperluas berbagai lini produk high-end.
Melansir dari laman Softpedia, Selasa (5/8/2014), perangkat ini dikembangkan oleh Simon Pierre Delord dan Vincent Candelle Tuheille. Menunjukkan kerja nyatanya, perusahaan merilis beberapa gambar dari karya-karya terbaru mereka.
Mereka disebut dengan jam tangan ALB 000 "Balade au Brézéguet" dan ALB 100 "secondes d Eclipse". Pemasok pencetakan 3D Sculpteo diminta membantu secara desain dan proses percetakan 3D.
ALB tidak bisa dianggap jam tangan pintar biasa, penentuan waktu yang akurat, dengan perkembangan yang terus menerus setiap jam selama beberapa bulan.
Pertama, jam membuat sketsa di atas kertas, dan kemudian model 3D dibuat. Proses ini dapat memakan waktu cukup lama, terutama jika perlu me-scan bentuk atau benda tertentu dan menggabungkan mereka dalam program CAD. Setelah prototipe siap, printer Sculpteo 3D beroperasi.
Kemudian perakitan dimulai, dan selesai. ALB menguji kualitas, membuat penyesuaian bila diperlukan. Jam ini juga telah diuji terhadap air, dan dapat ditahan terendam dalam beberapa meter.
Jam ALB 000 "Balade au Brézéguet" dan ALB 100 "secondes d Eclipse" dibanderol 1.500 euro atau sekitar Rp23,54 juta. Cetak 3D yang digunakan, meningkatkan nilai estetika dan memperluas berbagai lini produk high-end.
(dyt)