Microsoft PHK 18.000 Karyawan
A
A
A
WASHINGTON - Perusahaan software terbesar, Microsoft memutuskan merumahkan 18.000 karyawan. Langkah ini diambil sebagai dampak dari keputusan mantan CEO Steve Ballmer, karena telah membeli Nokia.
Dilansir dari BGR, Jumat (18/7/2014), sebanyak 12.500 karyawan yang terkena dampaknya berasal dari Divisi Perangkat dan Layanan Nokia. Total karyawan sebanyak 25.000 orang diperkerjakan Microsoft sebagai bagian resmi dari proses akuisisi Nokia awal tahun ini.
Dari catatan penelitian Barron mengatakan, bahwa keputusan CEO Microsoft Nadella untuk merumahkan banyak karyawan Nokia merupakan caranya untuk "membersihkan" kesalahan Ballmer.
"Kami percaya [18.000 PHK yang] sekitar dua kali lipat dari apa yang diharpkan Street, dan sementara PHK akan menyakitkan bagi karyawan, mereka perlu, dalam pandangan kami, dan berbicara dengan upaya Nadella ini untuk membersihkan bagian dari kekacauan yang Ballmer tinggalkan di Redmond," tulis Analis FBR&Co, Daniel Ives.
Dia menambahkan, di bawah era Ballmer ada banyak lapisan manajemen dan sejumlah inisiatif mahal didanai, yang telah berdampak buruk bagi posisi strategis dan keuangan perusahaan, terutama setelah proses akuisisi Nokia.
Keputusan PHK ini tidak hanya membebani Microsoft, tetapi mereka juga harus mengeluarkan pesangon dan biaya lainnya. Diperkirakan bekisar USD1,1 - 1,6 miliar atau setara dengan Rp12,85 - 18,69 triliun. Keputusan Ballmer untuk membeli Nokia memang terbilang sangat kontroversial.
Dilansir dari BGR, Jumat (18/7/2014), sebanyak 12.500 karyawan yang terkena dampaknya berasal dari Divisi Perangkat dan Layanan Nokia. Total karyawan sebanyak 25.000 orang diperkerjakan Microsoft sebagai bagian resmi dari proses akuisisi Nokia awal tahun ini.
Dari catatan penelitian Barron mengatakan, bahwa keputusan CEO Microsoft Nadella untuk merumahkan banyak karyawan Nokia merupakan caranya untuk "membersihkan" kesalahan Ballmer.
"Kami percaya [18.000 PHK yang] sekitar dua kali lipat dari apa yang diharpkan Street, dan sementara PHK akan menyakitkan bagi karyawan, mereka perlu, dalam pandangan kami, dan berbicara dengan upaya Nadella ini untuk membersihkan bagian dari kekacauan yang Ballmer tinggalkan di Redmond," tulis Analis FBR&Co, Daniel Ives.
Dia menambahkan, di bawah era Ballmer ada banyak lapisan manajemen dan sejumlah inisiatif mahal didanai, yang telah berdampak buruk bagi posisi strategis dan keuangan perusahaan, terutama setelah proses akuisisi Nokia.
Keputusan PHK ini tidak hanya membebani Microsoft, tetapi mereka juga harus mengeluarkan pesangon dan biaya lainnya. Diperkirakan bekisar USD1,1 - 1,6 miliar atau setara dengan Rp12,85 - 18,69 triliun. Keputusan Ballmer untuk membeli Nokia memang terbilang sangat kontroversial.
(dyt)