Surface Mini Dianggap Kurang Kompetitif
A
A
A
Raksasa Microsoft diharapkan akan mengumumkan peluncuran Surface Pro 3 pada Selasa kemarin (waktu setempat). Hal mengejutkan terjadi, pada menit terakhir Microsoft tidak jadi mengumumkan produk anyarnya tersebut.
Dilansir dari Phonearena, Rabu (21/5/2014), menurut sumber Microsoft, Surface Mini sebelumnya memang ada. Satya Nadella, dan Stephen Elop, CEO dan Executive Vice President Microsoft, dilaporkan membatalkan proyek setelah melihat bahwa tidak banyak perbedaan antara Surface mini dan tablet serupa yang ditawarkan oleh kompetitor.
Akibatnya, dua eksekutif Microsoft merasa bahwa Surface Mini tidak akan menjadi hit. Microsoft sangat sensitif terhadap masalah itu, mengingat tahun lalu itu tertulis Surface RT gagal terjual sebanyak USD900 juta atau sekitar Rp10 triliun.
Acara Microsoft hari itu diubah, seiring dengan penghapusan referensi ke Qualcomm Snapdragon. Tapi hanya karena Surface Mini tidak jadi diluncurkan, bukan berarti tablet tersebut tidak akan muncul nantinya.
Kepala Divisi Surface, Panos Panay mengatakan, setelah perayaan hari ini Microsoft masih mengerjakan versi lebih kecil dari tablet.
Keputusan menghentikan Surface Mini memberikan dampak negatif bagi Qualcomm. Tablet kecil ini akan menjadi produk Surface pertama yang menggunakan chip Qualcomm.
Microsoft mengatakan dalam sebuah email pada Selasa (waktu setempat) bahwa "Windows pada ARM terus menjadi elemen penting dari strategi Windows". Namun, Surface tablet Pro berukuran lebih besar, justru didukung oleh Intel, dengan outshipping Tegra bertenaga Surface RT dengan selisih 4 sampai 1.
Hal ini membawa beberapa analis memuji keputusan Microsoft. Analis FBR Capital Markets, Daniel Ives mengatakan, bahwa hal itu mungkin akan lebih mudah untuk meyakinkan konsumen dan pelanggan bisnis untuk mengganti laptop mereka dengan Surface Pro 3, dari itu akan menjual Surface mini untuk pembeli tablet.
Dilansir dari Phonearena, Rabu (21/5/2014), menurut sumber Microsoft, Surface Mini sebelumnya memang ada. Satya Nadella, dan Stephen Elop, CEO dan Executive Vice President Microsoft, dilaporkan membatalkan proyek setelah melihat bahwa tidak banyak perbedaan antara Surface mini dan tablet serupa yang ditawarkan oleh kompetitor.
Akibatnya, dua eksekutif Microsoft merasa bahwa Surface Mini tidak akan menjadi hit. Microsoft sangat sensitif terhadap masalah itu, mengingat tahun lalu itu tertulis Surface RT gagal terjual sebanyak USD900 juta atau sekitar Rp10 triliun.
Acara Microsoft hari itu diubah, seiring dengan penghapusan referensi ke Qualcomm Snapdragon. Tapi hanya karena Surface Mini tidak jadi diluncurkan, bukan berarti tablet tersebut tidak akan muncul nantinya.
Kepala Divisi Surface, Panos Panay mengatakan, setelah perayaan hari ini Microsoft masih mengerjakan versi lebih kecil dari tablet.
Keputusan menghentikan Surface Mini memberikan dampak negatif bagi Qualcomm. Tablet kecil ini akan menjadi produk Surface pertama yang menggunakan chip Qualcomm.
Microsoft mengatakan dalam sebuah email pada Selasa (waktu setempat) bahwa "Windows pada ARM terus menjadi elemen penting dari strategi Windows". Namun, Surface tablet Pro berukuran lebih besar, justru didukung oleh Intel, dengan outshipping Tegra bertenaga Surface RT dengan selisih 4 sampai 1.
Hal ini membawa beberapa analis memuji keputusan Microsoft. Analis FBR Capital Markets, Daniel Ives mengatakan, bahwa hal itu mungkin akan lebih mudah untuk meyakinkan konsumen dan pelanggan bisnis untuk mengganti laptop mereka dengan Surface Pro 3, dari itu akan menjual Surface mini untuk pembeli tablet.
(dyt)