Saingi Google di Indonesia, Toko Aplikasi Huawei Gaet BPJS Ketenagakerjaan
A
A
A
JAKARTA - Huawei menjawab tantangan larangan bisnis Presiden AS, Donald Trump, dengan mulai membangun ekosistemnya sendiri, khususnya layanan seluler yang serupa dengan Google Mobile Services.
Karena itu, perwakilan perusahaan di banyak negara intens menjalin komunikasi dengan pengembang lokal. Salah satunya Huawei Indonesia yang bertekad menggandeng banyak developer nasional untuk masuk dalam bagian Huawei Mobile Services (HSM), tepatnya Huawei AppsGallery.
Usaha Huawei Indonesia membuahkan hasil. Salah satu pengembang aplikasi yang dibutuhkan masyarakat banyak, yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, berhasil digaetnya masuk dalam toko aplikasi.
Resmi sejak awal tahun lalu, aplikasi BPJSTKU sudah diperkenalkan ke masyarakat. Keberadaan aplikasi berguna untuk memperluas kepersertaan dan mempermudah para tenaga kerja mendapatkan informasi lengkap terkait hak jaminan sosialnya.
Ada empat program BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki manfaatnya masing-masing. Sama halnya dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan juga menetapkan iuran yang harus dibayarkan tiap bulannya –tentu saja, besaran iuran untuk masing-masing program berbeda-beda. Adapun program yang dimaksud antara lain, Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Kematian, dan Program Jaminan Pensiun.
Bagi para pengguna Huawei, informasi lebih lanjut terkait BPJS Ketenagakerjaan ini bisa dengan mudah didapatkan karena saat ini aplikasi BPJSTKU sudah tersedia dan dapat beroperasi dengan baik di produk-produk Huawei. Pengguna Huawei hanya perlu mengakses AppGallery (toko pencarian resmi dari Huawei), mencari BPJSTKU di kolom pencarian, dan mengunduh aplikasinya.
Integrasi ini dilakukan secara cepat antara Huawei dan BPJS guna memenuhi kebutuhan pelanggan, serta sebagai bentuk upaya konkret dari Huawei yang mendukung program-program pemerintah. "Hadirnya aplikasi BPJSTKU ini diharapkan juga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memikirkan jaminan di masa mendatang," kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group.
Huawei Indonesia mengapresiasi upaya pemerintah dengan kehadiran aplikasi BPJSTKU. "Kami ingin turut membantu pemerintah menyadarkan masyarakat dengan cara menghadirkan aplikasi BPJSTKU di AppGallery. Ke depannya, para pengguna Huawei jadi bisa lebih mudah mendapatkan informasi terkait jaminan dan perlindungan sosial yang disiapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi yang tersedia,” harap Lo Khing Seng.
Selain aplikasi BPJSTKU, ungkap Lo Khing Seng, Huawei Indonesia juga terus menjalin komunikasi dan bekerja sama dengan sejumlah instansi lain guna menghadirkan aplikasi lainnya di toko aplikasi Huawei.
Kini, sambung dia, di AppGallery sudah tersedia berbagai aplikasi lainnya. Misalnya, Info JKN yang dapat memberikan kemudahan akses dan pelayanan optimal bagi peserta. Dari aplikasi tersebut peserta dapat mengakses beragam informasi terkait program Jaminan Kesehatan Nasional.
Aplikasi lain yang tersedia di AppGallery dan dapat digunakan adalah Passport Online. Pada aplikasi tersebut, publik dapat mengakses dan membuat jadwal untuk pembuatan dan pembaharuan passport serta lokasinya.
Karena itu, perwakilan perusahaan di banyak negara intens menjalin komunikasi dengan pengembang lokal. Salah satunya Huawei Indonesia yang bertekad menggandeng banyak developer nasional untuk masuk dalam bagian Huawei Mobile Services (HSM), tepatnya Huawei AppsGallery.
Usaha Huawei Indonesia membuahkan hasil. Salah satu pengembang aplikasi yang dibutuhkan masyarakat banyak, yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, berhasil digaetnya masuk dalam toko aplikasi.
Resmi sejak awal tahun lalu, aplikasi BPJSTKU sudah diperkenalkan ke masyarakat. Keberadaan aplikasi berguna untuk memperluas kepersertaan dan mempermudah para tenaga kerja mendapatkan informasi lengkap terkait hak jaminan sosialnya.
Ada empat program BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki manfaatnya masing-masing. Sama halnya dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan juga menetapkan iuran yang harus dibayarkan tiap bulannya –tentu saja, besaran iuran untuk masing-masing program berbeda-beda. Adapun program yang dimaksud antara lain, Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Kematian, dan Program Jaminan Pensiun.
Bagi para pengguna Huawei, informasi lebih lanjut terkait BPJS Ketenagakerjaan ini bisa dengan mudah didapatkan karena saat ini aplikasi BPJSTKU sudah tersedia dan dapat beroperasi dengan baik di produk-produk Huawei. Pengguna Huawei hanya perlu mengakses AppGallery (toko pencarian resmi dari Huawei), mencari BPJSTKU di kolom pencarian, dan mengunduh aplikasinya.
Integrasi ini dilakukan secara cepat antara Huawei dan BPJS guna memenuhi kebutuhan pelanggan, serta sebagai bentuk upaya konkret dari Huawei yang mendukung program-program pemerintah. "Hadirnya aplikasi BPJSTKU ini diharapkan juga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memikirkan jaminan di masa mendatang," kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group.
Huawei Indonesia mengapresiasi upaya pemerintah dengan kehadiran aplikasi BPJSTKU. "Kami ingin turut membantu pemerintah menyadarkan masyarakat dengan cara menghadirkan aplikasi BPJSTKU di AppGallery. Ke depannya, para pengguna Huawei jadi bisa lebih mudah mendapatkan informasi terkait jaminan dan perlindungan sosial yang disiapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi yang tersedia,” harap Lo Khing Seng.
Selain aplikasi BPJSTKU, ungkap Lo Khing Seng, Huawei Indonesia juga terus menjalin komunikasi dan bekerja sama dengan sejumlah instansi lain guna menghadirkan aplikasi lainnya di toko aplikasi Huawei.
Kini, sambung dia, di AppGallery sudah tersedia berbagai aplikasi lainnya. Misalnya, Info JKN yang dapat memberikan kemudahan akses dan pelayanan optimal bagi peserta. Dari aplikasi tersebut peserta dapat mengakses beragam informasi terkait program Jaminan Kesehatan Nasional.
Aplikasi lain yang tersedia di AppGallery dan dapat digunakan adalah Passport Online. Pada aplikasi tersebut, publik dapat mengakses dan membuat jadwal untuk pembuatan dan pembaharuan passport serta lokasinya.
(mim)