Platform Digital tentang Singapura Angkat Suara Soal Corona
A
A
A
SINGAPURA - Upaya pencegahan virus Corona di berbagai negara, khususnya Singapura dan Indonesia terus dilakukan oleh pemerintah kedua negara tersebut. Mulai dari larangan kedatangan wisatawan China yang masuk hingga kerjasama dengan negara tetangga.
Menurut pendiri SGB, sebuah platform digital tentang Singapura, Tatiana Gromenko, pemerintah negeri Singa ini sangat serius melindungi warganya dari serangan wabah mematikan Corona.
“Singapura adalah negara pertama yang melarang masuknya warga asing dari daratan China untuk datang. Ini merupakan langkah paling awal dan antisipatif tersebarnya virus tersebut. Selain itu, pemerintah juga telah menggandeng Malaysia untuk membentuk komiter bersama karena volume lalu lintas kunjungan warga antara dua negara ini juga sangat tinggi,” tuturnya.
Tatiana menegaskan bahwa meskipun pariwisata di Singapura terkena dampak akibat virus ini, namun Singapura sebagai destinasi bisnis masih memiliki daya tarik yang kuat. Teknologi mutakhir, pajak yang rendah, serta sistem transportasi dan infrastruktur yang efisien membantu Singapura menggeser New York dan bahkan bisa menggeser London sebagai pusat bisnis terbaik dunia.
“Bahkan Singapura pun menempati posisi pertama dalam laporan Forum Ekonomi Dunia tentang Indeks Daya Saing Glonbal 2019 yang lalu. Pencapaian ini membuat pemerintah sangat serius dalam meminimalisir dampak Corona.”
Wanita yang fasih berbahasa Indonesia ini pun menegaskan, wabah Corona tidak bisa mematikan sektor BTMICE (Business Travel and Meetings, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions) yang selama ini tumbuh signifikan di sana.
“Tentu wabah Corona berpengaruh terhadap sektor ini, namun untuk menghentikan secara total tahun ini, saya belum melihat ada tren ke arah tersebut.” tandasnya
Menurut pendiri SGB, sebuah platform digital tentang Singapura, Tatiana Gromenko, pemerintah negeri Singa ini sangat serius melindungi warganya dari serangan wabah mematikan Corona.
“Singapura adalah negara pertama yang melarang masuknya warga asing dari daratan China untuk datang. Ini merupakan langkah paling awal dan antisipatif tersebarnya virus tersebut. Selain itu, pemerintah juga telah menggandeng Malaysia untuk membentuk komiter bersama karena volume lalu lintas kunjungan warga antara dua negara ini juga sangat tinggi,” tuturnya.
Tatiana menegaskan bahwa meskipun pariwisata di Singapura terkena dampak akibat virus ini, namun Singapura sebagai destinasi bisnis masih memiliki daya tarik yang kuat. Teknologi mutakhir, pajak yang rendah, serta sistem transportasi dan infrastruktur yang efisien membantu Singapura menggeser New York dan bahkan bisa menggeser London sebagai pusat bisnis terbaik dunia.
“Bahkan Singapura pun menempati posisi pertama dalam laporan Forum Ekonomi Dunia tentang Indeks Daya Saing Glonbal 2019 yang lalu. Pencapaian ini membuat pemerintah sangat serius dalam meminimalisir dampak Corona.”
Wanita yang fasih berbahasa Indonesia ini pun menegaskan, wabah Corona tidak bisa mematikan sektor BTMICE (Business Travel and Meetings, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions) yang selama ini tumbuh signifikan di sana.
“Tentu wabah Corona berpengaruh terhadap sektor ini, namun untuk menghentikan secara total tahun ini, saya belum melihat ada tren ke arah tersebut.” tandasnya
(wbs)