AWS Mudahkan Pemanfaatan AI dan Machine Learning Berbasis Cloud

Selasa, 04 Februari 2020 - 20:25 WIB
AWS Mudahkan Pemanfaatan...
AWS Mudahkan Pemanfaatan AI dan Machine Learning Berbasis Cloud
A A A
JAKARTA - Amazon Web Services (AWS) mempermudah pemanfaatan teknologi-teknologi digital baru (emerging technology), seperti artificial intelligence (AI) dan machine learning, dalam berbagai fitur di ekosistem berbasis cloud. Kemudahan itu diwujudkan dalam berbagai fitur berlandaskan customer experience yang dipakai dalam eksperimen inovasi.

Olivier Klein, Head of Emerging Technologies AWS Asia-Pasific, menjelaskan perubahan besar yang terjadi saat ini, terutama didorong oleh inovasi digital terbaru seperti Gojek dan Grab. Jadi dapat dikatakan, inovasi saat ini lebih banyak didorong oleh teknologi.

“Dengan pemanfaatan teknologi secara tepat, hal itu bisa membuat model bisnis baru, melakukan penetrasi pasar, dan men-drive customer baru,” kata Olivier Klein saat presentasi dihadapan awak media di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Menurut Olivier, teknologi baru atau emerging itu memungkinkan munculnya berbagai inovasi mutakhir seperti kendaraan mandiri alias autonomous vehicle, drone, voice assistants, chatbots, personalized experiences, dan fraud detection. “Juga, inovasi terbaru seperti robotic fulfillment, computer assisted health diagnosis, intelligent manufacturing, augmented realities, biometric identities, genomics and personalized medication,” paparnya.
AWS Mudahkan Pemanfaatan AI dan Machine Learning Berbasis Cloud

Tetapi, ucap dia, semua aplikasi yang dibangun masih berorientasi human centric. Dahulu, kita harus mengetik di komputer dan membuat bahasa pemograman untuk membangun aplikasi digital. Sekarang kita bisa berbicara dengan komputer untuk melahirkan inovasi digital terbaru. Komputer dapat mengenali suara dan wajah (face recognition).

“Hal itu mungkin karena semakin banyak data yang tersedia, komputer makin pintar, dan di atas itu ada artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan machine learning,” ujarnya.

Olivier mencontohkan, autonomous vehicle telah dikembangkan di China dengan berbasis ekosistem cloud dari AWS. Sekitar 10 tahun lalu, autonomous vehicle sangat rumit dan kompleks untuk diterapkan, tapi sekarang AWS dapat membuat computer vision model sebagai baseline dari autonomous vehicle.

Contoh lain, lanjut dia, Amazon Go sebagai salah satu gerai ritel tanpa pelayanan manusia. Hal itu dimungkinkan karena di atas gerai ritel tersebut dipasang berbagai macam kamera untuk diambil datanya dan dimasukkan dalam computer vision model. Dengan demikian, komputer dapat menganalisis dan memverifikasi pembelian customer secara real time.
AWS Mudahkan Pemanfaatan AI dan Machine Learning Berbasis Cloud

Menurut dia, ketika semua orang mulai fokus pada teknologi baru digital untuk menciptakan customer experience terbaru, hal ini akan kembali ke titik eksperimen inovasi. Kekuatan eksperimen telah menjadi mesin untuk mendorong pesatnya inovasi. “Misalnya di Amazon ada 50 juta code deployments pada 2014, itu berarti rata-rata 1,5 deployments per detik,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, AWS telah membuat 4-5 fitur baru setiap hari agar mendukung kelincahan bisnis dan kecepatan yang dibutuhkan customer. “Kami ingin terus memberikan customer new capability, yang 90% di antaranya berdasarkan feedback customer,” sebut Olivier.

Pada kesempatan yang sama, Donnie Prakoso, Senior Technology Evangelist AWS ASEAN, menjelaskan, dengan berbagai kemudahan yang diberikan AWS, customer dapat fokus pada bisnis atau aplikasi yang dibangunnya. Sedangkan infrastrukturnya ditangani secara profesional oleh AWS.

“Misalnya untuk serverless computing, AWS memungkinkan adanya automatic scaling, scale up sampai scale down secara otomatis. Membayar cost ketika ada proses, pay only for value,” tandasnya.

Dengan demikian, Donnie mengutarakan, AWS juga memberikan kemudahan untuk customer dan developer agar fokus pada pengembangan bisnis serta aplikasi yang dibangunnya. Sementara operasional dapat ditangani oleh AWS.

“AWS juga memberikan berbagai benefit seperti 67% cost reduction dan 50% mengurangi latensi. Kami di AWS ingin mendukung aplikasi agar beroperasi secepat mungkin, semudah mungkin,” pungkasnya.
(mim)
Berita Terkait
Orang TI Perlu Baca,...
Orang TI Perlu Baca, 8 Prediksi Cloud dan Inovasi Teknologi Digital di 2021
Lokasi Edge Pertama...
Lokasi Edge Pertama AWS di Indonesia Diresmikan, Isu Latency Tuntas
Dukung SDM Digital,...
Dukung SDM Digital, AWS akan Buka Infrastruktur Region di Tanah Air
AWS Academy-ITSB Kolaborasi...
AWS Academy-ITSB Kolaborasi Buka Cloud Computing Training di BSD City
AWS Luncurkan AWS Outposts...
AWS Luncurkan AWS Outposts Berkemampuan Hybrid
Dukung UMKM pakai Cloud,...
Dukung UMKM pakai Cloud, AWS dan Midtrans Kembangkan Pojok Usaha
Berita Terkini
Hypernet dan Huawei...
Hypernet dan Huawei Jalin Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan Digital UKM
5 jam yang lalu
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
7 jam yang lalu
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
8 jam yang lalu
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
9 jam yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Rabu 16 April 2025, Klaim Sekarang!
1 hari yang lalu
Ambisi Indonesia-Rusia...
Ambisi Indonesia-Rusia Bikin Internet Ngebut tapi Murah Meriah
1 hari yang lalu
Infografis
4.000 Karyawan Bank...
4.000 Karyawan Bank Terbesar Asia Tenggara akan Digantikan AI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved