Lewat Waze Map Editor, Pengguna Bisa Mengedit Peta di Waze

Rabu, 29 Januari 2020 - 22:01 WIB
Lewat Waze Map Editor, Pengguna Bisa Mengedit Peta di Waze
Lewat Waze Map Editor, Pengguna Bisa Mengedit Peta di Waze
A A A
JAKARTA - Salah satu aplikasi peta digital Waze bisa dibilang cukup unik dan berbeda dibanding yang lain. Tampilan yang dihasilkan tidak hanya dilakukan oleh tim Waze saja, tapi pengguna juga bisa berkontribusi untuk mengembangkan aplikasi ini.
Adalah Waze Map Editor, wadah yang tersedia bagi para pengguna untuk berkontribusi melengkapi peta di aplikasi tersebut.

Menurut Local Champ di Komunitas Waze Indonesia Heru Yulianto mereka yang tergabung ini melakukannya dengan sukarela dengan mengatas namakan passion mereka tidak mendapatkan sepeserpun rupiah.

Ada tingkatan atau level bagi para editor. Level terkecil adalah 1 dan level tertingginya adalah 6. Setiap level tersebut nantinya diberikan hak mengedit yang berbeda. Level paling rendah hanya diizinkan mengedit radius sejauh 1 mil, sementara itu level tertinggi sudah diberi hak akses untuk mengedit peta di satu negara tertentu.

"Dilevel 3 tidak otomatis tapi harus lewat komunitas, jadi ada approval," ujar Heru saat ditemui dalam wawancara eksklusif di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Menurut Heru, awalnya, peta di Waze sebenarnya tidak menampilkan informasi apapun. Hanya kota-kota besar yang sudah memiliki informasi basic. Tugas para editor ini lah untuk menamakan jalan yang masih belum bernama. Jika nama suatu jalan dianggap salah, para editor peta tersebut bisa langsung mengganti nama dengan yang benar. Tentunya, jika ada satu jalan yang belum diberi nama, editor bisa langsung memberi nama.

Editor juga bisa memberitahukan, apakah disuatu jalan sedang terjadi sesuatu misalnya kecelakaan atau pelambatan jalur. Selain, bila di suatu wilayah masih belum ada jalur jalanan, Waze Maze Editor dapat menggambar jalur tersebut. Hingga saat ini, di Indonesia sudah ada sekitar 300 orang editor dengan mulai terbentuk secara formal pada 1 Januari 2014 silam.

"Sebelumya sudah ada tapi tidak ada pengelolaan, ya orang-orang ngedit masing-masing. Per januari 2014 kita dapat mandatat dari Waze head quarter untuk mengelola sendiri area Indonesia, sehingga kita punya struktur lah," tandasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7988 seconds (0.1#10.140)