Waze Kerja Sama dengan Sejumlah Kota`di Indonesia untuk Pantau PSBB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aplikasi peta digital Waze mengumumkan telah bekerja sama dengan otoritas perencanaan kota di Indonesia dalam menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat pandemi Covid-19. BACA JUGA - Maung Pakai Mesin Hilux, Toyota Pastikan Pindad Tak Kantongi Izin
Dua wilayah di Indonesia yang telah menggunakan program Waze for Cities adalah Jakarta melalui Jakarta Smart City (JSC) dan Jawa Barat melalui Jabar Digital Service (JDS). BACA JUGA - Usut Punya Usut, Ternyata si Maung Tidak Murni Buatan Indonesia?
Waze for Cities sendiri adalah program gratis untuk berbagi data dua arah mengenai informasi lalu lintas yang tersedia di publik, berfungsi untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan kemacetan di kota masing-masing.
JSC dan JDS merupakan dua dari lebih 1.500 mitra global yang menggunakan data Waze for Cities untuk mengurai kemacetan dan membuat perencanaan keputusan yang lebih baik.
Ketika COVID-19 melanda, data dari Waze digunakan untuk mengevaluasi kebijakan PSBB yang dipaparkan langsung kepada bupati atau walikota, yang mana mengandung informasi mengenai penurunan tingkat kemacetan dan beberapa area yang ditutup jalannya.
Country Manager Waze Indonesia Marlin R. Siahaan menjelaskan, selama masa pandemi, data real-time Waze menyediakan sumber daya sangat penting bagi mitra-mitranya.
"Melalui wawasan data Waze yang kuat, kami sangat senang dapat membantu JSC dan JDS dalam mengelola lalu lintas dan membuat perencanaan kota yang baik," tutur Marlin, dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Selasa (21/7/2020).
Selain itu, JSC menggunakan Waze for Cities Data untuk mengevaluasi kebijakan lalu lintas Ganjil-Genap Jakarta, membantu memonitor titik-titik kemacetan dinas perhubungan secara semi-automasi, dan menemukan rute yang tidak dijangkau oleh jaringan MRT.
Dengan melakukan hal itu, JSC dapat mengidentifikasi dan merekomendasikan daerah-daerah yang perlu dijangkau oleh TransJakarta atau sistem transportasi umum lainnya, sekaligus memaksimalkan pilihan transportasi umum yang aman selama pandemi.
Dua wilayah di Indonesia yang telah menggunakan program Waze for Cities adalah Jakarta melalui Jakarta Smart City (JSC) dan Jawa Barat melalui Jabar Digital Service (JDS). BACA JUGA - Usut Punya Usut, Ternyata si Maung Tidak Murni Buatan Indonesia?
Waze for Cities sendiri adalah program gratis untuk berbagi data dua arah mengenai informasi lalu lintas yang tersedia di publik, berfungsi untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan kemacetan di kota masing-masing.
JSC dan JDS merupakan dua dari lebih 1.500 mitra global yang menggunakan data Waze for Cities untuk mengurai kemacetan dan membuat perencanaan keputusan yang lebih baik.
Ketika COVID-19 melanda, data dari Waze digunakan untuk mengevaluasi kebijakan PSBB yang dipaparkan langsung kepada bupati atau walikota, yang mana mengandung informasi mengenai penurunan tingkat kemacetan dan beberapa area yang ditutup jalannya.
Country Manager Waze Indonesia Marlin R. Siahaan menjelaskan, selama masa pandemi, data real-time Waze menyediakan sumber daya sangat penting bagi mitra-mitranya.
"Melalui wawasan data Waze yang kuat, kami sangat senang dapat membantu JSC dan JDS dalam mengelola lalu lintas dan membuat perencanaan kota yang baik," tutur Marlin, dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Selasa (21/7/2020).
Selain itu, JSC menggunakan Waze for Cities Data untuk mengevaluasi kebijakan lalu lintas Ganjil-Genap Jakarta, membantu memonitor titik-titik kemacetan dinas perhubungan secara semi-automasi, dan menemukan rute yang tidak dijangkau oleh jaringan MRT.
Dengan melakukan hal itu, JSC dapat mengidentifikasi dan merekomendasikan daerah-daerah yang perlu dijangkau oleh TransJakarta atau sistem transportasi umum lainnya, sekaligus memaksimalkan pilihan transportasi umum yang aman selama pandemi.
(wbs)