Pasca-Gempa Maluku, Jaringan Operator Belum Sepenuhnya Pulih
A
A
A
JAKARTA - Sampai saat ini masih terdapat 4 dari 15 site milik operator seluler yang mengalami gangguan akibat gempa yang terjadi di Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kota Bitung .
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) , Ramli, mengatakan, sebagian besar penyebabnya adalah adanya pemadaman listrik oleh PLN . "Saat ini operator sedang berusaha maksimal dalam melakukan upaya perbaikan sehingga layanan telekomunikasi dapat kembali normal di antaranya dengan menyediakan back up power," kata Ramli dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Ramli merinci, di Provinsi Maluku Utara terdapat 326 BTS 2G, 402 BTS 3G, dan 364 BTS 4G milik 3 operator seluler. Masing-masing Telkomsel, Indosat, dan STI.
Sedangkan jumlah desa atau kelurahan terlayani 2G di Provinsi Maluku Utara adalah 1.025 dari 1.190 desa atau sebesar 86,13%. Sedangkan desa atau kelurahan yang terlayani 3G sebanyak 515 dari 1.190 atau sebesar 43,27%,dan yang terlayani 4G adalah 621 desa dari 1.190 atau 52,18%.
Menurut Ramli, pada kondisi kedaruratan atau kebencanaan, layanan telekomunikasi menjadi sangat penting. Sebab memegang peran sebagai alat komunikasi yang digunakan pada proses pencegahan melalui layanan SMS broadcast, proses pertolongan bagi korban, koordinasi dalam pemulihan, dan lain-lain.
Pada beberapa kondisi kebencanaan juga layanan telekomunikasi saat ini dapat menjadi sarana hiburan bagi korban pada proses pemulihan. Berdasarkan hal tersebut, proses recovery terhadap BTS yang down harus segera dilakukan oleh operator.
"Kementerian Kominfo akan tetap melakukan pemantauan terhadap kesinambungan layanan telekomunikasi pascaterjadinya gempa untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan yang berdampak terhadap layanan dan Infrastruktur telekomunikasi," pungkasnya.
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) , Ramli, mengatakan, sebagian besar penyebabnya adalah adanya pemadaman listrik oleh PLN . "Saat ini operator sedang berusaha maksimal dalam melakukan upaya perbaikan sehingga layanan telekomunikasi dapat kembali normal di antaranya dengan menyediakan back up power," kata Ramli dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Ramli merinci, di Provinsi Maluku Utara terdapat 326 BTS 2G, 402 BTS 3G, dan 364 BTS 4G milik 3 operator seluler. Masing-masing Telkomsel, Indosat, dan STI.
Sedangkan jumlah desa atau kelurahan terlayani 2G di Provinsi Maluku Utara adalah 1.025 dari 1.190 desa atau sebesar 86,13%. Sedangkan desa atau kelurahan yang terlayani 3G sebanyak 515 dari 1.190 atau sebesar 43,27%,dan yang terlayani 4G adalah 621 desa dari 1.190 atau 52,18%.
Menurut Ramli, pada kondisi kedaruratan atau kebencanaan, layanan telekomunikasi menjadi sangat penting. Sebab memegang peran sebagai alat komunikasi yang digunakan pada proses pencegahan melalui layanan SMS broadcast, proses pertolongan bagi korban, koordinasi dalam pemulihan, dan lain-lain.
Pada beberapa kondisi kebencanaan juga layanan telekomunikasi saat ini dapat menjadi sarana hiburan bagi korban pada proses pemulihan. Berdasarkan hal tersebut, proses recovery terhadap BTS yang down harus segera dilakukan oleh operator.
"Kementerian Kominfo akan tetap melakukan pemantauan terhadap kesinambungan layanan telekomunikasi pascaterjadinya gempa untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan yang berdampak terhadap layanan dan Infrastruktur telekomunikasi," pungkasnya.
(mim)