Jaga Loyalitas Pelanggan, MAXstream Rilis Seri Orisinil Bergenre Horor

Jum'at, 01 November 2019 - 09:02 WIB
Jaga Loyalitas Pelanggan, MAXstream Rilis Seri Orisinil Bergenre Horor
Jaga Loyalitas Pelanggan, MAXstream Rilis Seri Orisinil Bergenre Horor
A A A
Layanan video streaming milik Telkomsel, MAXstream merilis serial orisinil terbaru berjudul Journal of Terror: Afterlife. Serial ini merupakan versi live action yang diadaptasi dari komik berjudul sama karya penulis Sweta Kartika.

Serial ini akan terdiri dari empat episode dan akan tayang setiap hari Kamis pukul 20.00 WIB. Pengguna MAXstream sudah bisa menonton serial horor ini mulai hari ini (31/10/2019).

Head of Digital Lifestyle Telkomsel Crispin P. Tristram, mengatakan bahwa sebagai layanan video streaming, MAXstream secara konsisten membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan para pegiat industri kreatif di Indonesia, mulai dari sineas hingga penulis.

"Beragam konten yang terdapat di dalam MAXstream merupakan upaya kami dalam memenuhi berbagai kebutuhan sesuai minat pelanggan, sesuai dengan semangat transformasi Telkomsel sebagai digital telco company yang fokus menyajikan layanan yang customer-centric," ujarnya saat press launch MAXstream original series di Jakarta, Kamis (31/10/2019)

Untuk diketahui serial Journal of Terror: Afterlife juga merupakan hasil kerja sama antara Telkomsel melalui MAXstream dengan Trinity Optima Production dan Kratoon Pictures.

Kendati diadaptasi dari sebuah komik, Ceppy Gober sebagai sutradara tetap mempertahankan jalan cerita horor yang ditulis oleh Sweta Kartika sesuai dengan komiknya.

Journal of Terror: Afterlife sendiri menceritakan kehidupan tokoh utama, Prana (25) yang diperankan oleh Dikta Wicaksono yang memiliki kemampuan melihat makhluk tak kasat mata di sekitarnya.

Dalam kesempatan yang sama menurut Luthfi Cahya Wibisono, GM Video Telkomsel, peluncuran serial orisinil terbaru ini bertujuan untuk menjaga loyalitas pengguna MAXstream.

MAXstream sendiri sudah di unduh sebanyak 20 juta kali dengan pengguna aktif sekitar 3-4 juta.

"Sekitar 3 jutaan lebih lah (yang aktif). 3-4 juta, sempat kita sampai 5 juta. Naik turun. Makanya kita supaya orang tetap menggunakan, kita buat produksi-produksi semacam ini," tandasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8579 seconds (0.1#10.140)