Dihadapan Kongres AS, Bos Facebook Bersikeras Libra Aman

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 20:02 WIB
Dihadapan Kongres AS,...
Dihadapan Kongres AS, Bos Facebook Bersikeras Libra Aman
A A A
NEW YORK - Perusahaan teknologi Facebook berencana mengeluarkan mata uang digital mereka bernama Libra. Sayangnya, Libra masih sulit untuk meluncur di pasar. Rabu lalu, berdasarkan laporan Digital Trends, CEO Facebook Mark Zuckerberg harus berhadapan dengan Kongres AS untuk melakukan rapat dengar pendapat.

Zuckerberg dihujani pertanyaan seputar masa lalu perusahaan dan gagasan awal keinginan melahirkan Libra. Ia harus meyakinkan komite bahwa perusahaan akan mengikuti aturan, sebelum Facebook terlibat dalam segala jenis uang kripto ini.

“Jika sampai hari ini kami tidak mendapat kejelasan, maka kami tidak akan menjadi anggota dari asosiasi,” kata Zuckerberg.

Bahkan, Zuckerberg mengakui bahwa Libra merupakan proyek yang kompleks. Beberapa mitra besar yang awalnya akan ikut seperti Visa, Paypal, dan Mastercard, mengundurkan diri karena melihat risiko yang ada.

“Ini proyek yang berisiko. Proyek ini teralu besar untuk dilakukan oleh satu perusahaan saja,” ujarnya.

Namun, dari hasil pertemuan itu sepertinya para anggota dewan terindikasi tidak memberikan kepercayaan kepada perusahaan. Parlemen ragu terhadap Libra karena masalah privasi, risiko perdagangan, dan tentunya masalah keamanan nasional. Pasalnya, Facebook memiliki sejarah buruk mengenai privasi data penggunanya.

“Anda membuktikan bahwa kami tidak bisa mempercayakan email dan nomor telepon kami kepada Anda. Jadi mengapa kami harus mempercayai Anda dengan uang yang susah payah kami peroleh?” ungkap Ayanna Pressley, salah satu anggota kongres.

Zuckerberg mengakui bahwa Facebook harus membenah diri dari catatan buruknya dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pihaknya masih percaya bahwa ada banyak orang yang ingin Facebook terus maju dengan ide menghadirkan Libra.

Foto: Meski terindikasi mendapat penolakan terhadap ide hadirnya mata uang Libra, Mark Zuckerberg bersikeras bahwa Libra aman.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2437 seconds (0.1#10.140)