Qualcomm Sebut Sudah Kirim Komponen Lagi ke Huawei
A
A
A
JAKARTA - Qualcomm diketahui telah melanjutkan pengiriman komponen untuk Huawei. Hal tersebut diakui oleh CEO Qualcomm Steve Mollenkopf yang mengatakan bahwa perusahaan chipset tersebut telah mengirim komponen yang tidak masuk dalam larangan perang dagang Amerika Serikat-China.
Dilansir dari Phone Arena, Senin (30/9/2019) Mollenkopf mengatakan bahwa perusahaannya ingin mencapai kesepakatan jangka panjang dengan Huawei, tetapi itu jelas akan tergantung pada Presiden AS Donald Trump.
Meskipun tidak diketahui secara pasti komponen apa yang saat ini dikirimkan Qualcomm ke Huawei, pabrikan ponsel pintar tersebut telah menggunakan chipset Snapdragon di beberapa model non-unggulan.
Seperti yang diketahui Huawei diberi label ancaman keamanan nasional di AS sejak pertengahan Mei lalu. Akibatnya, perusahaan asal China itu dilarang mengakses rantai pasokan dari perusahaan-perusahaan asal AS.
Kemudian diikuti dengan AS mengumumkan periode 90 hari, di mana beberapa pemasok Huawei menerima lisensi khusus dari Departemen Perdagangan AS yang memungkinkan mereka untuk mengirim komponen dan perangkat lunak.
Hal lain yang diizinkan adalah kontrak untuk menyediakan layanan dan dukungan, termasuk pembaruan atau patch perangkat lunak untuk handset Huawei.
Ketika periode 90 hari pertama berakhir, rupanya AS memperpanjang lagi periode 90 hari kedua yang dimulai dengan 30 eprusahaan AS meminta lisensi khusus.
Huawei sendiri telah membantah rumor bahwa mereka adalah 'backboors' yag dapat mengirimkan informasi tentang konsumen dan eprusahaan AS kepada pemerintah China.
CEO Huawei Liang Hua pun bersedia menandatangai kontrak 'no-spy' dengan negara mana pun.
Dilansir dari Phone Arena, Senin (30/9/2019) Mollenkopf mengatakan bahwa perusahaannya ingin mencapai kesepakatan jangka panjang dengan Huawei, tetapi itu jelas akan tergantung pada Presiden AS Donald Trump.
Meskipun tidak diketahui secara pasti komponen apa yang saat ini dikirimkan Qualcomm ke Huawei, pabrikan ponsel pintar tersebut telah menggunakan chipset Snapdragon di beberapa model non-unggulan.
Seperti yang diketahui Huawei diberi label ancaman keamanan nasional di AS sejak pertengahan Mei lalu. Akibatnya, perusahaan asal China itu dilarang mengakses rantai pasokan dari perusahaan-perusahaan asal AS.
Kemudian diikuti dengan AS mengumumkan periode 90 hari, di mana beberapa pemasok Huawei menerima lisensi khusus dari Departemen Perdagangan AS yang memungkinkan mereka untuk mengirim komponen dan perangkat lunak.
Hal lain yang diizinkan adalah kontrak untuk menyediakan layanan dan dukungan, termasuk pembaruan atau patch perangkat lunak untuk handset Huawei.
Ketika periode 90 hari pertama berakhir, rupanya AS memperpanjang lagi periode 90 hari kedua yang dimulai dengan 30 eprusahaan AS meminta lisensi khusus.
Huawei sendiri telah membantah rumor bahwa mereka adalah 'backboors' yag dapat mengirimkan informasi tentang konsumen dan eprusahaan AS kepada pemerintah China.
CEO Huawei Liang Hua pun bersedia menandatangai kontrak 'no-spy' dengan negara mana pun.
(wbs)