Layanan Telkomsel Siap Kawal Kalimantan sebagai Ibu Kota Baru
A
A
A
JAKARTA - Telkomsel terus bergerak maju membuka akses komunikasi dengan menggelar infrastruktur jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Gelaran jaringan yang selama ini dilakukan tidak hanya berpusat di Pulau Jawa dan kota-kota besar, melainkan menjangkau ke seluruh pulau di Indonesia, termasuk Pulau Kalimantan khususnya jika Provinsi Kalimantan Timur yang akan dijadikan pemerintah sebagai lokasi baru Ibukota Republik Indonesia.
Sampai sekarang, di Pulau Kalimantan sendiri Telkomsel telah menggelar lebih dari 17.800 unit Base Transceiver Station (BTS), di mana sekitar 11.700 di antaranya merupakan BTS broadband yang sudah berhasil menjangkau lebih dari 90% populasi Pulau Kalimantan. Telkomsel juga telah siap melayani kebutuhan pelanggan dengan adanya 62 GraPARI yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.
"Bahkan kani juga telah menerapkan teknologi broadband terbaru yaitu yaitu 4,9G Massive MIMO melalui 4 unit BTS-nya yang tersebar di Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Tarakan (Kalimantan Utara). Teknologi 4,9G Massive Mimo akan memberikan kapasitas jaringan yang lebih besar dan memberikan kualitas layanan yang lebih baik," ungkap Direktur Utama Telkomsel, Emma Sri Martini.
Perusahaan, janji dia, siap mengawal pemerintah menjadikan Pulau Kalimantan sebagai lokasi Ibu Kota baru Indonesia di manapun nantinya. Berbekal infrastruktur jaringan terdepan yang tersebar di seluruh pulau, Telkomsel akan terus melanjutkan pembangunan teknologi digital di Kalimantan sehingga siap mengadopsi ekosistem teknologi digital yang lengkap dan berkelanjutan.
"Segala upaya yang kami lakukan ini untuk senantiasa menjaga kedaulatan bangsa Indonesia agar dapat terus mengakselerasi pembangunan negeri,” klaimnya.
Sedangkan jika Ibu Kota nantinya ditetapkan di Provinsi Kalimantan Timur, maka Telkomsel juga telah siap mengawal provinsi ini sebagai Ibu Kota NKRI dengan adanya layanan telekomunikasi yang berkualitas melalui dukungan 5.500 unit BTS. Rinciannya, sekitar 3.800 unit merupakan BTS broadband dan pusat pelayanan pelanggan GraPARI di 18 titik.
Emma Sri Martini menjelaskan, kesiapan infrastruktur jaringan Telkomsel tidak hanya membuka akses komunikasi dan mengakselerasi terbentuknya ekosistem gaya hidup digital penduduk di Kalimantan Timur. Namun Telkomsel juga siap mendukung Penopang Ibu Kota dari 56 kota dan kabupaten lainnya di seluruh provinsi Kalimantan dengan infrastruktur jaringan dan layanan.
Selain di Provinsi Kalimantan Timur, BUMN telekomunikasi ini juga telah menggelar infrastruktur jaringan di Provinsi Kalimantan Utara sekitar 1.400 unit. Sebanyak 1.000 unit merupakan BTS broadband.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, anak usaha PT Telkom Tbk itu telah menggelar BTS sekitar 3.800 unit dan 2.500 unit di antaranya BTS broadband. Di Provinsi Kalimantan Tengah, Telkomsel menempatkan 3.300 unit BTS dengan 2.000 unit merupakan broadband. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Barat, Telkomsel telah menggelar BTS sekitar 3.800 unit di mana 2.400 unit merupakan broadband.
Jaringan telekomunikasi Telkomsel juga telah hadir di daerah perbatasan Pulau Kalimantan, yakni di Pulau Sebatik dan Nunukan. Di Nunukan ada 187 unit BTS dengan 127 unit di antaranya BTS broadband. Sedangkan di Pulau Sebatik, mereka menggelar 78 unit BTS dan 59 unit di antaranya adalah BTS broadband.
"Ibu Kota negara merupakan salah satu simbol negara yang terpenting. Dengan kepindahan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan yang mana secara geografis juga merupakan daerah perbatasan NKRI, sebagai operator seluler Telkomsel akan turut bergerak maju bersama pemerintah, untuk mendukung kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI dengan menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah perbatasan Kalimantan,” pungkas Emma.
Sampai sekarang, di Pulau Kalimantan sendiri Telkomsel telah menggelar lebih dari 17.800 unit Base Transceiver Station (BTS), di mana sekitar 11.700 di antaranya merupakan BTS broadband yang sudah berhasil menjangkau lebih dari 90% populasi Pulau Kalimantan. Telkomsel juga telah siap melayani kebutuhan pelanggan dengan adanya 62 GraPARI yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.
"Bahkan kani juga telah menerapkan teknologi broadband terbaru yaitu yaitu 4,9G Massive MIMO melalui 4 unit BTS-nya yang tersebar di Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Tarakan (Kalimantan Utara). Teknologi 4,9G Massive Mimo akan memberikan kapasitas jaringan yang lebih besar dan memberikan kualitas layanan yang lebih baik," ungkap Direktur Utama Telkomsel, Emma Sri Martini.
Perusahaan, janji dia, siap mengawal pemerintah menjadikan Pulau Kalimantan sebagai lokasi Ibu Kota baru Indonesia di manapun nantinya. Berbekal infrastruktur jaringan terdepan yang tersebar di seluruh pulau, Telkomsel akan terus melanjutkan pembangunan teknologi digital di Kalimantan sehingga siap mengadopsi ekosistem teknologi digital yang lengkap dan berkelanjutan.
"Segala upaya yang kami lakukan ini untuk senantiasa menjaga kedaulatan bangsa Indonesia agar dapat terus mengakselerasi pembangunan negeri,” klaimnya.
Sedangkan jika Ibu Kota nantinya ditetapkan di Provinsi Kalimantan Timur, maka Telkomsel juga telah siap mengawal provinsi ini sebagai Ibu Kota NKRI dengan adanya layanan telekomunikasi yang berkualitas melalui dukungan 5.500 unit BTS. Rinciannya, sekitar 3.800 unit merupakan BTS broadband dan pusat pelayanan pelanggan GraPARI di 18 titik.
Emma Sri Martini menjelaskan, kesiapan infrastruktur jaringan Telkomsel tidak hanya membuka akses komunikasi dan mengakselerasi terbentuknya ekosistem gaya hidup digital penduduk di Kalimantan Timur. Namun Telkomsel juga siap mendukung Penopang Ibu Kota dari 56 kota dan kabupaten lainnya di seluruh provinsi Kalimantan dengan infrastruktur jaringan dan layanan.
Selain di Provinsi Kalimantan Timur, BUMN telekomunikasi ini juga telah menggelar infrastruktur jaringan di Provinsi Kalimantan Utara sekitar 1.400 unit. Sebanyak 1.000 unit merupakan BTS broadband.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, anak usaha PT Telkom Tbk itu telah menggelar BTS sekitar 3.800 unit dan 2.500 unit di antaranya BTS broadband. Di Provinsi Kalimantan Tengah, Telkomsel menempatkan 3.300 unit BTS dengan 2.000 unit merupakan broadband. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Barat, Telkomsel telah menggelar BTS sekitar 3.800 unit di mana 2.400 unit merupakan broadband.
Jaringan telekomunikasi Telkomsel juga telah hadir di daerah perbatasan Pulau Kalimantan, yakni di Pulau Sebatik dan Nunukan. Di Nunukan ada 187 unit BTS dengan 127 unit di antaranya BTS broadband. Sedangkan di Pulau Sebatik, mereka menggelar 78 unit BTS dan 59 unit di antaranya adalah BTS broadband.
"Ibu Kota negara merupakan salah satu simbol negara yang terpenting. Dengan kepindahan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan yang mana secara geografis juga merupakan daerah perbatasan NKRI, sebagai operator seluler Telkomsel akan turut bergerak maju bersama pemerintah, untuk mendukung kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI dengan menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah perbatasan Kalimantan,” pungkas Emma.
(mim)