Baru Akan Dijual, Huawei Sebut Akan Tarik Honor 20 Jika...
A
A
A
BEIJING - Sebulan setelah masuk ke dalam daftar hitam pemerintah Amerika Serikat, Huawei dilaporkan mengurangi pengiriman skala internasional ponselnya menjadi 60% dari awalnya hanya 40%.
Kemungkinan, Huawei juga bakal menarik pengiriman smartphone Honor 20. Padahal, Honor 20 baru mulai dijual pada 21 Juni mendatang, di beberapa negara Eropa, seperti Prancis dan Amerika Serikat. Tetapi Huawei akan menghentikan pengiriman tersebut jika penjualan buruk, sebagaimana dilansir dari laman TechCrunch, Selasa (18/6/2019).
Sebelumnya, Departemen Perdagangan Amerika Serikat melarang perusahaan suku cadang untuk berbisnis dengan Huawei. Perusahaan yang berbasis di China ini masuk dalam daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional AS.
Setelah larangan itu, Pendiri sekaligus Kepala Eksekutif Huawei, Ren Zhengfei mengatakan, hal itu memang akan memperlambat pertumbuhan perusahaan, tapi porsinya hanya sedikit.
Namun pada laporan lain menyebutkan, perusahaan tengah bersiap dengan kemungkinan penurunan penjualan internasional. Manajer pemasaran Huawei sudah memprediksi penurunan volume pengiriman antara 40 hingga 60 juta unit smartphone.
Untuk mengantisipasi penurunan penjualan internasional, Huawei ingin mengambil setengah dari pasar smartphone di China pada tahun ini.
Keinginan Huawei ini juga didukung dari laporan lembaga riset pasar Canalys, yang mengtakan bahwa Huawei menjadi satu-satunya perusahaan yang tumbuh di antara lima vendor ponsel besar di China.
Sampai saat ini, pangsa pasar Huawei di kandangnya mencapai 34%.
Kendati demikian, Huawei tak boleh lengah dalam bersaing dengan merek lain seperti Oppo dan Vivo, Huawei disarankan menggunakan strategi baru guna mencakup lebih banyak konsumen.
Rencananya mereka ingin meningkatkan pengiriman dengan berbelanja lebih banyak lagi dan memperluas saluran distribusi. Namun ide ini tidak disetujui oleh beberapa eksekutif, karena targetnya dianggap terlalu tinggi.
Kemungkinan, Huawei juga bakal menarik pengiriman smartphone Honor 20. Padahal, Honor 20 baru mulai dijual pada 21 Juni mendatang, di beberapa negara Eropa, seperti Prancis dan Amerika Serikat. Tetapi Huawei akan menghentikan pengiriman tersebut jika penjualan buruk, sebagaimana dilansir dari laman TechCrunch, Selasa (18/6/2019).
Sebelumnya, Departemen Perdagangan Amerika Serikat melarang perusahaan suku cadang untuk berbisnis dengan Huawei. Perusahaan yang berbasis di China ini masuk dalam daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional AS.
Setelah larangan itu, Pendiri sekaligus Kepala Eksekutif Huawei, Ren Zhengfei mengatakan, hal itu memang akan memperlambat pertumbuhan perusahaan, tapi porsinya hanya sedikit.
Namun pada laporan lain menyebutkan, perusahaan tengah bersiap dengan kemungkinan penurunan penjualan internasional. Manajer pemasaran Huawei sudah memprediksi penurunan volume pengiriman antara 40 hingga 60 juta unit smartphone.
Untuk mengantisipasi penurunan penjualan internasional, Huawei ingin mengambil setengah dari pasar smartphone di China pada tahun ini.
Keinginan Huawei ini juga didukung dari laporan lembaga riset pasar Canalys, yang mengtakan bahwa Huawei menjadi satu-satunya perusahaan yang tumbuh di antara lima vendor ponsel besar di China.
Sampai saat ini, pangsa pasar Huawei di kandangnya mencapai 34%.
Kendati demikian, Huawei tak boleh lengah dalam bersaing dengan merek lain seperti Oppo dan Vivo, Huawei disarankan menggunakan strategi baru guna mencakup lebih banyak konsumen.
Rencananya mereka ingin meningkatkan pengiriman dengan berbelanja lebih banyak lagi dan memperluas saluran distribusi. Namun ide ini tidak disetujui oleh beberapa eksekutif, karena targetnya dianggap terlalu tinggi.
(wbs)