Penjelasan Instagram Soal Bocornya Data 49 Juta Influencer
A
A
A
MENLO PARK - Pekan lalu beredar kabar data pribadi yang berisini informasi kontak jutaan influencer Instagram, selebriti, dan akun merek ternama bocor.
Menanggapi kasus tersebut, Instagram mengatakan, tidak ada data pribadi pengguna Instagram yang diakses oleh Chtrbox. Mereka hanya memiliki 350.000 data pengguna yang tersimpan dalam database-nya, bukan 49 juta seperti yang dilaporkan sebelumnya.
“Kami menanggapi dengan serius setiap dugaan penyalahgunaan data. Berdasarkan hasil investigasi awal dari dugaan terkait penyalahgunaan data pengguna Instagram yang kami terima, kami menemukan bahwa tidak ada email maupun nomor telepon pengguna Instagram yang diakses oleh Chtrbox," ungkap Juru Bicara Instagram dalam keterangan resminya.
"Kumpulan data yang dimiliki oleh Chtrbox adalah informasi yang tersedia secara publik dari berbagai sumber, salah satunya adalah Instagram.” imbuh Instagram.
Chtrbox adalah sebuah perusahaan pemasaran yang berbasis di Mumbai, membayar influencer Instagram untuk mem-posting iklan di akunnya. Menurut Instagram, Chtrbox tidak dapat mengakses data pribadi seperti nomor telepon maupun alamat email di API Instagram. Mereka hanya dapat mengakses informasi yang tersedia secara publik, seperti likes.
Berdasarkan hasil investigasi yang pihak Instagram lakukan, platform berbagi foto dan video menemukan bahwa nomor telepon yang dimiliki oleh Chtrbox bukan berasal dari API Instagram.
Chtrbox telah menyatakan bahwa beberapa nomor telepon dan alamat email para influencer yang tercantum dalam database mereka diperoleh dengan tiga cara:
1. Pengguna Chtrbox di India mendaftarkan diri secara langsung di Chtrbox.
2. Chtrbox mengumpulkan nomor telepon dan alamat email yang tersedia secara publik di Instagram (seperti informasi di profil bio
Instagram). Aktivitas ini melanggar kebijakan Instagram dan pihaknya telah mencabut akses bagi Chtrbox ke Instagram.
3. Anggota tim Chtrbox mengumpulkan informasi kontak pribadi dari riset online, pemasaran offline, dan melalui berbagai pertemuan tatap muka secara personal di India.
Menanggapi kasus tersebut, Instagram mengatakan, tidak ada data pribadi pengguna Instagram yang diakses oleh Chtrbox. Mereka hanya memiliki 350.000 data pengguna yang tersimpan dalam database-nya, bukan 49 juta seperti yang dilaporkan sebelumnya.
“Kami menanggapi dengan serius setiap dugaan penyalahgunaan data. Berdasarkan hasil investigasi awal dari dugaan terkait penyalahgunaan data pengguna Instagram yang kami terima, kami menemukan bahwa tidak ada email maupun nomor telepon pengguna Instagram yang diakses oleh Chtrbox," ungkap Juru Bicara Instagram dalam keterangan resminya.
"Kumpulan data yang dimiliki oleh Chtrbox adalah informasi yang tersedia secara publik dari berbagai sumber, salah satunya adalah Instagram.” imbuh Instagram.
Chtrbox adalah sebuah perusahaan pemasaran yang berbasis di Mumbai, membayar influencer Instagram untuk mem-posting iklan di akunnya. Menurut Instagram, Chtrbox tidak dapat mengakses data pribadi seperti nomor telepon maupun alamat email di API Instagram. Mereka hanya dapat mengakses informasi yang tersedia secara publik, seperti likes.
Berdasarkan hasil investigasi yang pihak Instagram lakukan, platform berbagi foto dan video menemukan bahwa nomor telepon yang dimiliki oleh Chtrbox bukan berasal dari API Instagram.
Chtrbox telah menyatakan bahwa beberapa nomor telepon dan alamat email para influencer yang tercantum dalam database mereka diperoleh dengan tiga cara:
1. Pengguna Chtrbox di India mendaftarkan diri secara langsung di Chtrbox.
2. Chtrbox mengumpulkan nomor telepon dan alamat email yang tersedia secara publik di Instagram (seperti informasi di profil bio
Instagram). Aktivitas ini melanggar kebijakan Instagram dan pihaknya telah mencabut akses bagi Chtrbox ke Instagram.
3. Anggota tim Chtrbox mengumpulkan informasi kontak pribadi dari riset online, pemasaran offline, dan melalui berbagai pertemuan tatap muka secara personal di India.
(mim)