Temukan Hoax Jelang Pencoblosan, Lapor ke Nomor WhatsApp Ini !
A
A
A
JAKARTA - Jelang pemilihan umum 17 April mendatang, WhatsApp dan pemeriksa fakta pihak ketiga yakni Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) berkerjasama meluncurkan saluran telepon atau call center
Kolaborasi ini dijalin lantaran semakin maraknya misinformasi yang beredar di percakapan WhatsApp jelang pemilu 2019. Layanan call center ini dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan misinformasi yang tersebar di WhatsApp.
Presidium Mafindo Harry Sufehmi dalam keterangan resminya mengatakan bahwa misinformasi adalah tantangan yang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk menanggulanginya.
“Misinformasi merupakan tantangan yang membutuhkan kerjasama yang kuat untuk menanggulanginya. Kami senang dapat bekerja sama dengan WhatsApp untuk mengidentifikasi gosip. Sehingga kami dapat melakukan verifikasi dan menambahkannya ke arsip pendataan kami,” katanya di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Masyarakat pengguna WhatsApp dapat mengirimkan teks, foto, video, atau audio yang memiliki potensi misinformasi kepada Mafindo di nomor +62855-7467-6701. Masyarakat tak perlu khawatir, pesan yang disampaikan akan dilindungi oleh enkripsi end-to-end dan tidak dapat terlihat oleh WhatsApp.
Kemudian, laporan dari masyarakat akan menjadi arsip data Mafindo tentang penyebaran misinformasi selama periode pemilihan umum dan juga membantu jurnalis sehingga mereka dapat mempublikasikan informasi faktual untuk masyarakat Indonesia.
WhatsApp juga mengumumkan kemitraannya dengan ICT Watch untuk memberi edukasi tentang misinformasi melalui program pelatihan Literasi Digital di 10 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta.
Agar lebih menarik, program ini bekerja sama dengan komunitas kreatif untuk mengembangkan stiker-stiker unik yang menyuarakan tentang misinformasi di WhatsApp.
Pihak WhatsApp sendiri menilai bahwa berbagai kerjasamayang mereka lakukan dengan beberapa pihak merupakan bentuk upaya untuk memberantas hoax dan misinformasi yang kerap viral melalui platfornya.
"Kami mendorong para pengguna untuk berpartisipasi dalam upaya menanggulangi hoaks, baik sebelum maupun sesudah pemilihan umum," himbau pihak WhatsApp.
Kolaborasi ini dijalin lantaran semakin maraknya misinformasi yang beredar di percakapan WhatsApp jelang pemilu 2019. Layanan call center ini dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan misinformasi yang tersebar di WhatsApp.
Presidium Mafindo Harry Sufehmi dalam keterangan resminya mengatakan bahwa misinformasi adalah tantangan yang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk menanggulanginya.
“Misinformasi merupakan tantangan yang membutuhkan kerjasama yang kuat untuk menanggulanginya. Kami senang dapat bekerja sama dengan WhatsApp untuk mengidentifikasi gosip. Sehingga kami dapat melakukan verifikasi dan menambahkannya ke arsip pendataan kami,” katanya di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Masyarakat pengguna WhatsApp dapat mengirimkan teks, foto, video, atau audio yang memiliki potensi misinformasi kepada Mafindo di nomor +62855-7467-6701. Masyarakat tak perlu khawatir, pesan yang disampaikan akan dilindungi oleh enkripsi end-to-end dan tidak dapat terlihat oleh WhatsApp.
Kemudian, laporan dari masyarakat akan menjadi arsip data Mafindo tentang penyebaran misinformasi selama periode pemilihan umum dan juga membantu jurnalis sehingga mereka dapat mempublikasikan informasi faktual untuk masyarakat Indonesia.
WhatsApp juga mengumumkan kemitraannya dengan ICT Watch untuk memberi edukasi tentang misinformasi melalui program pelatihan Literasi Digital di 10 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta.
Agar lebih menarik, program ini bekerja sama dengan komunitas kreatif untuk mengembangkan stiker-stiker unik yang menyuarakan tentang misinformasi di WhatsApp.
Pihak WhatsApp sendiri menilai bahwa berbagai kerjasamayang mereka lakukan dengan beberapa pihak merupakan bentuk upaya untuk memberantas hoax dan misinformasi yang kerap viral melalui platfornya.
"Kami mendorong para pengguna untuk berpartisipasi dalam upaya menanggulangi hoaks, baik sebelum maupun sesudah pemilihan umum," himbau pihak WhatsApp.
(wbs)