Modal Smart Digital City, BSD Bisa Jadi Silicon Valley Indonesia
A
A
A
TANGERANG - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengapresiasi, sikap Sinar Mas Land dalam mengembangkan konsep smart digital city di Indonesia.
"Mereka mendukung pengembangan dunia talent. Paling tidak, Sinar Mas sudah memfasilitasinya," kata Rudiantara di ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dijelaskannya, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut membawa beragam perubahan dan mendorong, hadirnya era baru Industri 4.0. "Kita semua tentu tahu, betapa pesatnya perkembangan digital di Indonesia. Pengguna internet semakin bertambah di setiap pelosok negeri, hingga melesatnya pertumbuhan startup," ucap Rudiantara.
Dengan banyak berkumpulnya perusahaan di bidang teknologi dan institusi pendidikan di bidang IT di BSD City, diharapkan bisa menjadi digital talent pool nasional. "Saya percaya BSD City memiliki potensi jadi kawasan pusat teknologi setara Silicon Valley seperti yang ada di Amerika Serikat. BSD City memiliki keunggulan dalam mencetak talent developer," sambungnya.
Pemerintah sendiri menyiapkan 20.000 beasiswa untuk mencetak digital talent tahun ini. Beasiswa ini bekerja sama dengan sejumlah universitas, dosen, mentor, dan swasta. "Indonesia masih membutuhkan banyak sekali talent. Talent-talent ini penting, dalam persaingan di era Industri 4.0. Untuk mewujudkan ini juga butuh dukungan dari semua pihak yang ada," ungkapnya lagi.
Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land Irawan, Harahap mengatakan, BSD City tengah menyiapkan diri menjadi satu ekosistem digital terdepan di Indonesia. "Kami sudah mulai dari pengembangan digital talent pool, di area BSD City. Hal ini ditandai dengan adanya sekolah-sekolah digital internasional di BSD City, untuk mendukung konsep smart city," paparnya.
Sekolah digital itu, masing-masing Apple Developer Academy, Binar Academy, Techpolitan, Purwadhika Startup & Coding School, Geeksfarm, dan eSport Training Center. "Akan ada arus masuk pelaku digital ke BSD City untuk belajar, bekerja, serta berkreasi. Sehingga fokus digital ekonomi akan berada di BSD City. Kami berharap bisa menjadi kiblat ekonomi digital," klaimnya.
Sementara itu, Alamanda Shantika, CEO Binar Academy mengatakan, pihaknya telah 2 tahun berkecimpung dalam bidang pendidikan digital. Sekaligus memberikan layanan transformasi digital kepada masyarakat.
"Transformasi digital sudah menjangkau berbagai bidang dengan mendorong lahirnya Startup. Kami melihat ada potensi besar talent di Indonesia yang dapat memenuhi pangsa pasar," tuturnya.
Binar Academy hadir sebagai sarana edukasi dan pencetak SDM yang memiliki kompetensi pengembang kelas dunia. Sehingga dipercaya mampu untuk mendorong pengembangan ekonomi digital nasional.
"Mereka mendukung pengembangan dunia talent. Paling tidak, Sinar Mas sudah memfasilitasinya," kata Rudiantara di ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dijelaskannya, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut membawa beragam perubahan dan mendorong, hadirnya era baru Industri 4.0. "Kita semua tentu tahu, betapa pesatnya perkembangan digital di Indonesia. Pengguna internet semakin bertambah di setiap pelosok negeri, hingga melesatnya pertumbuhan startup," ucap Rudiantara.
Dengan banyak berkumpulnya perusahaan di bidang teknologi dan institusi pendidikan di bidang IT di BSD City, diharapkan bisa menjadi digital talent pool nasional. "Saya percaya BSD City memiliki potensi jadi kawasan pusat teknologi setara Silicon Valley seperti yang ada di Amerika Serikat. BSD City memiliki keunggulan dalam mencetak talent developer," sambungnya.
Pemerintah sendiri menyiapkan 20.000 beasiswa untuk mencetak digital talent tahun ini. Beasiswa ini bekerja sama dengan sejumlah universitas, dosen, mentor, dan swasta. "Indonesia masih membutuhkan banyak sekali talent. Talent-talent ini penting, dalam persaingan di era Industri 4.0. Untuk mewujudkan ini juga butuh dukungan dari semua pihak yang ada," ungkapnya lagi.
Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land Irawan, Harahap mengatakan, BSD City tengah menyiapkan diri menjadi satu ekosistem digital terdepan di Indonesia. "Kami sudah mulai dari pengembangan digital talent pool, di area BSD City. Hal ini ditandai dengan adanya sekolah-sekolah digital internasional di BSD City, untuk mendukung konsep smart city," paparnya.
Sekolah digital itu, masing-masing Apple Developer Academy, Binar Academy, Techpolitan, Purwadhika Startup & Coding School, Geeksfarm, dan eSport Training Center. "Akan ada arus masuk pelaku digital ke BSD City untuk belajar, bekerja, serta berkreasi. Sehingga fokus digital ekonomi akan berada di BSD City. Kami berharap bisa menjadi kiblat ekonomi digital," klaimnya.
Sementara itu, Alamanda Shantika, CEO Binar Academy mengatakan, pihaknya telah 2 tahun berkecimpung dalam bidang pendidikan digital. Sekaligus memberikan layanan transformasi digital kepada masyarakat.
"Transformasi digital sudah menjangkau berbagai bidang dengan mendorong lahirnya Startup. Kami melihat ada potensi besar talent di Indonesia yang dapat memenuhi pangsa pasar," tuturnya.
Binar Academy hadir sebagai sarana edukasi dan pencetak SDM yang memiliki kompetensi pengembang kelas dunia. Sehingga dipercaya mampu untuk mendorong pengembangan ekonomi digital nasional.
(mim)