Penjualan Smartphone Tahun Ini Diprediksi Stagnan
A
A
A
SURABAYA - Penjualan smartphone tahun ini diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Dimana selama 2018, penjualan gawai tidak ada pertumbuhan alias stagnan. Hal itu dipicu daya beli masyarakat yang tak kunjung membaik. Selain itu, produk-produk baru dari vendor smartphone juga tidak begitu banyak.
Owner Apollo Gadget Store, Irwan Harianto mengatakan, kehadiran produk-produk baru sangat membantu dalam mendongkrak penjualan gadget. Pasalnya, konsumen sekarang mudah bosan dengan gawainya yang lama. Diperkirakan, dalam rentang waktu enam bulan, pengguna smartphone sudah ingin ganti gawai. “Tahun ini, pasar smartphone kami perkirakan tetap seperti tahun. Kalau mau optimistis, setidaknya bisa tumbuh diangka 10 persen,” katanya disela pameran Oppo R17 Pro di World Trade Center (WTC) Jalan Pemuda, Selasa (8/1/2019).
Menurut Irwan, even pameran cukup mampu mendongkrak penjualan. Selama even pameran juga dari vendor smartphone menawarkan promo menarik. Diantaranya bunga kredit 0 persen hingga undian berhadiah. Meski sekarang penjualan via online atau e-commerce marak, tapi penjualan melalui ritel tetap potensial. “Ini karena rata-rata konsumen ingin merasakan langsung produk yang hendak mereka beli. Kalau online kan tidak bisa merasakan langsung, hanya lihat saja,” tandas Irwan.
Presiden Direktur World Trade Center (WTC), pusat penjualan smartphone di Surabaya, Sonni Triandalarso mengatakan, rata-rata jumlah pengunjung WTC mencapai 13.000 orang perhari. Jumlah itu bisa naik hingga mencapai 15.000 lebih ketika akhir pekan atau pada musim liburan seperti Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. “Kami tetap optimistis tahun ini jumlah pengunjung ke WTC bisa naik hingga 10 persen. Kalaupun ada momentum Pileg dan Pilpres, saya kira tidak mengganggu penjualan handphone,” terangnya.
Guna menggenjot pengunjung, pihaknya berencana menyediakan tenant yang secara khusus melayangi penggemar game online atau e-sport. Sejauh ini, tenant yang melayani olah raga virtual tersebut belum begitu banyak di Surabaya. Padahal, potensinya sangat besar. Ini terbukti dengan dimasukkannya e-sport dalam cabang olah raga di Asian Games 2018. “Kalau tenant smartphone saya kira sudah cukup di WTC. Tinggal tenant e-sport yang belum,” ujarnya.
Owner Apollo Gadget Store, Irwan Harianto mengatakan, kehadiran produk-produk baru sangat membantu dalam mendongkrak penjualan gadget. Pasalnya, konsumen sekarang mudah bosan dengan gawainya yang lama. Diperkirakan, dalam rentang waktu enam bulan, pengguna smartphone sudah ingin ganti gawai. “Tahun ini, pasar smartphone kami perkirakan tetap seperti tahun. Kalau mau optimistis, setidaknya bisa tumbuh diangka 10 persen,” katanya disela pameran Oppo R17 Pro di World Trade Center (WTC) Jalan Pemuda, Selasa (8/1/2019).
Menurut Irwan, even pameran cukup mampu mendongkrak penjualan. Selama even pameran juga dari vendor smartphone menawarkan promo menarik. Diantaranya bunga kredit 0 persen hingga undian berhadiah. Meski sekarang penjualan via online atau e-commerce marak, tapi penjualan melalui ritel tetap potensial. “Ini karena rata-rata konsumen ingin merasakan langsung produk yang hendak mereka beli. Kalau online kan tidak bisa merasakan langsung, hanya lihat saja,” tandas Irwan.
Presiden Direktur World Trade Center (WTC), pusat penjualan smartphone di Surabaya, Sonni Triandalarso mengatakan, rata-rata jumlah pengunjung WTC mencapai 13.000 orang perhari. Jumlah itu bisa naik hingga mencapai 15.000 lebih ketika akhir pekan atau pada musim liburan seperti Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. “Kami tetap optimistis tahun ini jumlah pengunjung ke WTC bisa naik hingga 10 persen. Kalaupun ada momentum Pileg dan Pilpres, saya kira tidak mengganggu penjualan handphone,” terangnya.
Guna menggenjot pengunjung, pihaknya berencana menyediakan tenant yang secara khusus melayangi penggemar game online atau e-sport. Sejauh ini, tenant yang melayani olah raga virtual tersebut belum begitu banyak di Surabaya. Padahal, potensinya sangat besar. Ini terbukti dengan dimasukkannya e-sport dalam cabang olah raga di Asian Games 2018. “Kalau tenant smartphone saya kira sudah cukup di WTC. Tinggal tenant e-sport yang belum,” ujarnya.
(wbs)