Jumlah Telepon Spam Meningkat 300 Persen Tahun Ini
A
A
A
NEW YORK - Dalam sebuah laporan, disebutkan bawah tahun ini panggilan telepon spam meningkat 300 persen di seluruh dunia.
Laporan yang dikeluarkan oleh Truecaller penyedia layanan caller ID, mencatat bahwa sebagian besar panggilan berasal dari asuransi atau penagihan utang.
Namun meski jumlah panggilan telepon spam meningkat, di sejumlah negara tercatat mengalami penurunan, salah satunya Amerika Serikat.
Peringkat AS tadinya berada di posisi ke-2, namun kini menurun ke posisi 8. Dalam laporan tersebut pengguna telepon di AS rata-rata menerima 21 per bulan telepon span pada 2017, sedangkan 2018 menurun jadi 17 per bulan.
Penurunan ini kemungkinan adanya upaya pihak perwajib untuk membongkar jaringan penelpon spam ini. Komisi Komunikasi Federal juga telah melakukan sejumlah gugatan yang berujung denda sebesar USD 82 juta terhadap sebuah perusahaan.
Tak seluruh negara seperti AS, contohnya Brasil, dilaporkan laman The Verge, Rabu (19/12/2018) negara ini menjadi negara paling banyak menerima telepon spam selama tahun 2018, dengan rata-rata pengguna Truecaller mendapatkan lebih dari 37 panggilan spam per bulan.
Hal tersebut disebabkan dari panggilan operator telekomunikasi dan panggilan yang dilakukan terkait dengan pemilihan umum.
Sedangkan India sendiri turun diperingkat ke-2 tahun ini, tahun lalu negara ini menduduki posisi pertama negara paling banyak menerima telepon spam dengan angka penurunan sebesar 1,5 persen.
Truecaller mengatakan bahwa secara total, penggunanya menerima 17,7 miliar panggilan spam antara Januari dan Oktober. Laporan itu menghitung panggilan sebagai spam jika ditandai oleh algoritme atau secara manual oleh pengguna.
Laporan yang dikeluarkan oleh Truecaller penyedia layanan caller ID, mencatat bahwa sebagian besar panggilan berasal dari asuransi atau penagihan utang.
Namun meski jumlah panggilan telepon spam meningkat, di sejumlah negara tercatat mengalami penurunan, salah satunya Amerika Serikat.
Peringkat AS tadinya berada di posisi ke-2, namun kini menurun ke posisi 8. Dalam laporan tersebut pengguna telepon di AS rata-rata menerima 21 per bulan telepon span pada 2017, sedangkan 2018 menurun jadi 17 per bulan.
Penurunan ini kemungkinan adanya upaya pihak perwajib untuk membongkar jaringan penelpon spam ini. Komisi Komunikasi Federal juga telah melakukan sejumlah gugatan yang berujung denda sebesar USD 82 juta terhadap sebuah perusahaan.
Tak seluruh negara seperti AS, contohnya Brasil, dilaporkan laman The Verge, Rabu (19/12/2018) negara ini menjadi negara paling banyak menerima telepon spam selama tahun 2018, dengan rata-rata pengguna Truecaller mendapatkan lebih dari 37 panggilan spam per bulan.
Hal tersebut disebabkan dari panggilan operator telekomunikasi dan panggilan yang dilakukan terkait dengan pemilihan umum.
Sedangkan India sendiri turun diperingkat ke-2 tahun ini, tahun lalu negara ini menduduki posisi pertama negara paling banyak menerima telepon spam dengan angka penurunan sebesar 1,5 persen.
Truecaller mengatakan bahwa secara total, penggunanya menerima 17,7 miliar panggilan spam antara Januari dan Oktober. Laporan itu menghitung panggilan sebagai spam jika ditandai oleh algoritme atau secara manual oleh pengguna.
(wbs)