Proyektor Laser Epson Sukseskan Mahakarya Teknologi dan Tradisi
A
A
A
DENPASAR - Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali baru saja diresmikan. Menandai keberhasilan masyarakat Bali menciptakan ikon pariwisata barunya, digelarlah syukuran dalam bentuk Swadarma Ning Pertiwi: 28 Tahun Merajut Mimpi Untuk Negeri, Sabtu malam (4/8/2018).
Acara ini merupakan perpaduan beragam seni yang digabungkan dengan kecanggihan teknologi. Epson pun melibatkan diri guna menyukseskan acara tersebut. Mengklaim selaku pemimpin pasar proyektor di Indonesia dan dunia, Epson mempertontonkan suguhan video mapping dalam mendukung acara Swadarma Ning Pertiwi: 28 Tahun Merajut Mimpi Untuk Negeri.
Epson membawa 16 buah proyektor berkekuatan tinggi dengan tingkat kecerahan 8.000 hingga 25.000 lumens. Delapan buah proyektor laser digunakan pada Patung GWK dan delapan lainnya dipertontonkan pada area panggung.
“Video mapping akan menjadi petunjuk bahwa teknologi sangat berperan pada abad ini. Apalagi teknologi digital semakin hari semakin menjadi kebutuhan. Jika diterapkan pada GWK, akan menjadi sinergi yang luar biasa menarik. GWK sendiri bertumpu pada akar tradisi, tetapi menerapkan teknologi kontruksi modern dalam perancangannya,” kata seniman penggagas dan pembuat Garuda Wisnu Kencana (GWK), Nyoman Nuarta sebelum perhelatan kolosan ini ditampilan di GWK, Bali, Sabtu malam.
“Oleh sebab itu menjadi sangat unik, menarik, dan strategis penggunaan video mapping dalam pentas bertajuk Swadharma Ning Pertiwi ini. Kesimpulannya, GWK tetap berdiri di atas akar tradisi yang kokoh, tapi juga menyerap kemajuan peradaban manusia yang disimbolkan dengan pencapaian teknologi digital,” ujar Nyoman Nuarta.
Sementara Shimizu Tomoya, Direktur PT Epson Indonesia, mengatakan, proyektor laser Epson menggunakan teknologi 3LCD dengan panel LCD dan roda fosfor inorganik penuh pertama untuk industri. Tingkat kecerahan putih dan warna yang sama hingga 25.000 lumens dan kontras rasio hingga 2.500.000:1. “Ini terbukti mampu menghasilkan warna yang alami, nyaman di mata dan tidak menghasilkan efek pelangi. Dengan teknologi tersebut, Epson secara terus-menerus mendukung para pelaku industri kreatif dengan memperkaya kreatifitas seniman Indonesia terutama di bidang visual,” timpal Shimizu Tomoya.
Dikatakannya, proyektor laser Epson dengan rentang kecerahan lebih dari 8.000 lumens memungkinkan penyesuaian warna secara otomatis dengan built-in kamera yang dapat mendeteksi layar dengan warna tidak seimbang. “Memungkinkan proyektor secara otomatis mengoreksi warna melalui kalibrasi. Proyektor Epson telah dilengkapi dengan fitur edge-blending, geometryc correction, dan kemampuan melakukan kalibrasi warna secara otomatis dengan memanfaatkan kamera yang sudah tertanam pada proyektor Epson,” paparnya.
Proyektor Epson sudah dipercaya dalam berbagai aplikasi, di bidang pendidikan dan perkantoran dengan interactive projector, restoran dan ritel. Perangkat juga ideal untuk aplikasi video mapping di berbagai tempat seperti Benteng Kuto Besak, Museum Fatahillah, konser musik, dan sebagainya.
“Kami percaya bahwa line-up teknologi Epson menjadi yang terdepan selama ini. Epson memiliki line-up teknologi proyektor laser yang terbaru. Selain itu, kemampuan lini produk proyektor Epson sudah teruji pada acara-acara besar yang diselenggarakan di berbagai tempat di Indonesia, seperti di Candi Prambanan. Dengan track record yang dimiliki Epson, kami percaya bahwa produk ini bisa menjadi rekanan kerja yang paling tepat untuk acara kami,” puji Nyoman Nuarta.
Acara ini merupakan perpaduan beragam seni yang digabungkan dengan kecanggihan teknologi. Epson pun melibatkan diri guna menyukseskan acara tersebut. Mengklaim selaku pemimpin pasar proyektor di Indonesia dan dunia, Epson mempertontonkan suguhan video mapping dalam mendukung acara Swadarma Ning Pertiwi: 28 Tahun Merajut Mimpi Untuk Negeri.
Epson membawa 16 buah proyektor berkekuatan tinggi dengan tingkat kecerahan 8.000 hingga 25.000 lumens. Delapan buah proyektor laser digunakan pada Patung GWK dan delapan lainnya dipertontonkan pada area panggung.
“Video mapping akan menjadi petunjuk bahwa teknologi sangat berperan pada abad ini. Apalagi teknologi digital semakin hari semakin menjadi kebutuhan. Jika diterapkan pada GWK, akan menjadi sinergi yang luar biasa menarik. GWK sendiri bertumpu pada akar tradisi, tetapi menerapkan teknologi kontruksi modern dalam perancangannya,” kata seniman penggagas dan pembuat Garuda Wisnu Kencana (GWK), Nyoman Nuarta sebelum perhelatan kolosan ini ditampilan di GWK, Bali, Sabtu malam.
“Oleh sebab itu menjadi sangat unik, menarik, dan strategis penggunaan video mapping dalam pentas bertajuk Swadharma Ning Pertiwi ini. Kesimpulannya, GWK tetap berdiri di atas akar tradisi yang kokoh, tapi juga menyerap kemajuan peradaban manusia yang disimbolkan dengan pencapaian teknologi digital,” ujar Nyoman Nuarta.
Sementara Shimizu Tomoya, Direktur PT Epson Indonesia, mengatakan, proyektor laser Epson menggunakan teknologi 3LCD dengan panel LCD dan roda fosfor inorganik penuh pertama untuk industri. Tingkat kecerahan putih dan warna yang sama hingga 25.000 lumens dan kontras rasio hingga 2.500.000:1. “Ini terbukti mampu menghasilkan warna yang alami, nyaman di mata dan tidak menghasilkan efek pelangi. Dengan teknologi tersebut, Epson secara terus-menerus mendukung para pelaku industri kreatif dengan memperkaya kreatifitas seniman Indonesia terutama di bidang visual,” timpal Shimizu Tomoya.
Dikatakannya, proyektor laser Epson dengan rentang kecerahan lebih dari 8.000 lumens memungkinkan penyesuaian warna secara otomatis dengan built-in kamera yang dapat mendeteksi layar dengan warna tidak seimbang. “Memungkinkan proyektor secara otomatis mengoreksi warna melalui kalibrasi. Proyektor Epson telah dilengkapi dengan fitur edge-blending, geometryc correction, dan kemampuan melakukan kalibrasi warna secara otomatis dengan memanfaatkan kamera yang sudah tertanam pada proyektor Epson,” paparnya.
Proyektor Epson sudah dipercaya dalam berbagai aplikasi, di bidang pendidikan dan perkantoran dengan interactive projector, restoran dan ritel. Perangkat juga ideal untuk aplikasi video mapping di berbagai tempat seperti Benteng Kuto Besak, Museum Fatahillah, konser musik, dan sebagainya.
“Kami percaya bahwa line-up teknologi Epson menjadi yang terdepan selama ini. Epson memiliki line-up teknologi proyektor laser yang terbaru. Selain itu, kemampuan lini produk proyektor Epson sudah teruji pada acara-acara besar yang diselenggarakan di berbagai tempat di Indonesia, seperti di Candi Prambanan. Dengan track record yang dimiliki Epson, kami percaya bahwa produk ini bisa menjadi rekanan kerja yang paling tepat untuk acara kami,” puji Nyoman Nuarta.
(mim)