Microsoft Ajukan Paten Gerakan Visual untuk Operasikan Ponsel

Minggu, 15 Juli 2018 - 13:02 WIB
Microsoft Ajukan Paten...
Microsoft Ajukan Paten Gerakan Visual untuk Operasikan Ponsel
A A A
SAN FRANSISCO - Microsoft memutuskan menunda pengenalan resmi smartphone Surface terbarunya yang sebelumnya direncanakan pada awal 2019 mendatang. Hal ini dikarenakan mereka tengah merombak desain dan kemampuan dari ponsel jagoannya itu.

Salah satunya ialah kemampuan Surface mengoperasikan perangkat tanpa sentuhan. Ponsel atau tablet dapat digunakan hanya dengan gesture atau gerakan tangan penggunanya.

Hak paten baru yang baru-baru ini diberikan kepada Microsoft oleh Kantor Paten dan Merek Dagang AS mengungkapkan, awak di Redmond -kantor pusat Microsoft- dapat bekerja dengan metode yang akan memungkinkan input tanpa sentuhan pada perangkat Surface mendatang.
Microsoft Ajukan Paten Gerakan Visual untuk Operasikan Ponsel

Teknologi ini akan memungkinkan perangkat mendaftarkan gerakan visual yang dibuat oleh pengguna. Kamera kedalaman, mirip dengan Kamera TrueDepth yang ditemukan di Apple iPhone X, akan digunakan untuk melacak gerakan pengguna.

Paten yang awalnya diajukan selama kuartal pertama 2016 menyebutkan, input sub-sistem bisa bekerja menggunakan kamera kedalaman cahaya yang terstruktur. Seperti literasi Kamera TrueDepth saat ini yang menggunakan berbagai jarak antara serangkaian garis dan titik yang diproyeksikan untuk memetakan gambar.

Melansir Patently Apple, laman Phone Arena, Sabtu (14/7/2018), menyebutkan Paten Microsoft juga mencatat input sub-sistem juga bisa menggunakan teknologi pemetaan berbasis laser yang dikenal sebagai Time-Of-Flight. Ini mengukur berapa lama waktu yang diperlukan untuk memproyeksikan aliran inframerah untuk memantul objek dan kembali ke sumber proyeksi inframerah.

Dengan informasi itu, kamera bisa memetakan objek. Apple sedang mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi ini untuk Kamera TrueDepth yang menghadap ke depan pada iPhone-nya.

Diagram yang disertakan dengan dokumentasi paten menunjukkan, jari yang runcing dapat mengontrol posisi kursor di layar. Operasi lain, termasuk yang melibatkan kemampuan multitouch yang membutuhkan penggunaan lebih dari satu jari, dapat ditangani tanpa mengharuskan pengguna menyentuh layar.

Selain itu, objek juga bisa dilacak, termasuk stylus. Teknologi ini dapat bekerja sama dengan keyboard, mouse, layar sentuh, atau pengontrol untuk sebuah game.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1838 seconds (0.1#10.140)