Google Translate Luncurkan Penerjemah Offline Bertenaga AI
A
A
A
MENLO PARK - Google Translate sudah lama dapat bekerja secara offline bagi mereka yang bepergian tanpa koneksi data yang solid. Sayangnya ada kelemahan dan keterbatasan yang mudah terlihat pada opsi tersebut.
Terjemahan offline sering kali kasar dan jauh lebih harfiah. Nah Google ingin mengubah kelemahan itu dengan opsi baru untuk mengunduh penerjemah offline bertenaga AI.
Cara kerjanya dengan menggunakan teknologi terjemahan mesin saraf sama yang digunakan Google untuk terjemahan online, tapi disimpan secara lokal dalam file antara 35-45 MB agar tidak mengambil terlalu banyak ruang pada perangkat pengguna.
Google, Kamis (14/6/2018) mengatakan, terjemahan lebih baik karena AI dapat mengambil seluruh kalimat ke dalam konteks daripada menerjemahkan sepotong demi sepotong. Kalau diterjemahkan sepotong demi sepotong akan berakhir dengan lebih literal dan kemungkinan tak sesuai konteks sebenarnya.
Contoh yang diberikan Google di bawah ini menunjukkan bagaimana terjemahan AI membuat perbedaan. Walaupun hasilnya masih belum sebaik versi online.
Paket terjemahan offline bertenaga AI baru akan tersedia untuk Android dan iOS dalam 59 bahasa, yaitu Afrika, Albania, Arab, Belarusia, Bengali, Bulgaria, Catalan, China, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris, Esperanto, Estonia, Filipina , Finlandia, Prancis, Galicia, Georgia, Jerman, Yunani, Gujarati, Creole Haiti, Ibrani, Hindi, Hungaria, Islandia, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Jannada, Korea, Lavtian, Lithuania, Macedonia, Melayu, Malta, Marathi, Norwegia, Persia, Polandia, Portugis, Rumania, Rusia, Slowakia, Slovenian, Spanyol, Swahili, Swedia, Tamil, Telugu, Thailand, Turki, Ukraina, Urdu, Vietnam, dan Welsh.
Paket Google Translate dengan kecerdasan buatan atau AI sudah mulai diluncurkan dan akan tersedia bagi semua orang pada Jumat, (15/6/2018).
Terjemahan offline sering kali kasar dan jauh lebih harfiah. Nah Google ingin mengubah kelemahan itu dengan opsi baru untuk mengunduh penerjemah offline bertenaga AI.
Cara kerjanya dengan menggunakan teknologi terjemahan mesin saraf sama yang digunakan Google untuk terjemahan online, tapi disimpan secara lokal dalam file antara 35-45 MB agar tidak mengambil terlalu banyak ruang pada perangkat pengguna.
Google, Kamis (14/6/2018) mengatakan, terjemahan lebih baik karena AI dapat mengambil seluruh kalimat ke dalam konteks daripada menerjemahkan sepotong demi sepotong. Kalau diterjemahkan sepotong demi sepotong akan berakhir dengan lebih literal dan kemungkinan tak sesuai konteks sebenarnya.
Contoh yang diberikan Google di bawah ini menunjukkan bagaimana terjemahan AI membuat perbedaan. Walaupun hasilnya masih belum sebaik versi online.
Paket terjemahan offline bertenaga AI baru akan tersedia untuk Android dan iOS dalam 59 bahasa, yaitu Afrika, Albania, Arab, Belarusia, Bengali, Bulgaria, Catalan, China, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris, Esperanto, Estonia, Filipina , Finlandia, Prancis, Galicia, Georgia, Jerman, Yunani, Gujarati, Creole Haiti, Ibrani, Hindi, Hungaria, Islandia, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Jannada, Korea, Lavtian, Lithuania, Macedonia, Melayu, Malta, Marathi, Norwegia, Persia, Polandia, Portugis, Rumania, Rusia, Slowakia, Slovenian, Spanyol, Swahili, Swedia, Tamil, Telugu, Thailand, Turki, Ukraina, Urdu, Vietnam, dan Welsh.
Paket Google Translate dengan kecerdasan buatan atau AI sudah mulai diluncurkan dan akan tersedia bagi semua orang pada Jumat, (15/6/2018).
(mim)