Apple Lebih Takut iPhone Bikin Kecanduan Dibanding Pabrikan Lain
A
A
A
CUPERTINO - Beberapa bulan terakhir, Apple banyak dikritik karena telah mengeluarkan produk bersifat adiktif. Atas dasar itu, pekan depan Apple berencana mengembangkan perangkat lunak yang bisa membantu konsumen mengurangi kecanduan menggunakan iPhone.
Apple pun berencana menggelar Konferensi Pengembang Dunia tahunan di San Jose, di mana perusahaan memaparkan beragam strategi dan rilis produk untuk tahun depan.
Umumnya pabrikan asal Amerika Serikat itu akan bergerak ambisius dalam meluncurkan berbagai produk perangkat keras demi meraih keuntungan di pasar. Biasanya itu dilakukan ketika perusahaan akan mengingkatkan sistem operasi yang menggerakan iPhone, iPad, MacBook, Apple Watch, dan Apple TV. Namun tahun ini Apple berupaya mengambil langkah berbeda.
Para ahli Apple berinisiatif mengembangkan sistem kesehatan digital, yakni beragam alat untuk memonitor kebiasaan pengguna Apple. Khususnya memonitor berapa lama waktu yang dihabiskan seseorang dalam menggunakan perangkat tersebut. Rencanya sistem ini akan masuk dalam pengaturan iOS 12.
“Kami harus memiliki alat dan data yang memungkinkan semuanya memahami bagaimana cara kita dalam menggunakan media digital,” kata Tony Fadel, mantan Senior Eksekutif Apple melalui Bloomberg, Kamis (31/05/2018) seraya menambahkan, iPhone bukanlah sebuah mesin yang membuat candu, tapi iPhone hanyalah sebuah alat.
Investor Apple, Jana Partners dan lembaga California State The Achers Retirement System diketahui mengkritik beragam perangkat Apple yang membuat seseorang menjadi kecanduan. Bagi Apple, keluhan adiksi ini lebih berbahaya dibandingkan persaingan pasar dengan nama besar pabrikan lainnya.
Dengan memiliki sistem keamanan bagi kesehatan, maka pengguna tidak takut untuk membeli perangkat Apple yang baru. Hal serupa juga dilakukan Google pada konferensi pengembang pada Mei lalu. Google memiliki dashboard baru untuk ponsel Android yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama mereka menggunakan aplikasi dan mengingatkan orang untuk beristirahat.
Apple pun berencana menggelar Konferensi Pengembang Dunia tahunan di San Jose, di mana perusahaan memaparkan beragam strategi dan rilis produk untuk tahun depan.
Umumnya pabrikan asal Amerika Serikat itu akan bergerak ambisius dalam meluncurkan berbagai produk perangkat keras demi meraih keuntungan di pasar. Biasanya itu dilakukan ketika perusahaan akan mengingkatkan sistem operasi yang menggerakan iPhone, iPad, MacBook, Apple Watch, dan Apple TV. Namun tahun ini Apple berupaya mengambil langkah berbeda.
Para ahli Apple berinisiatif mengembangkan sistem kesehatan digital, yakni beragam alat untuk memonitor kebiasaan pengguna Apple. Khususnya memonitor berapa lama waktu yang dihabiskan seseorang dalam menggunakan perangkat tersebut. Rencanya sistem ini akan masuk dalam pengaturan iOS 12.
“Kami harus memiliki alat dan data yang memungkinkan semuanya memahami bagaimana cara kita dalam menggunakan media digital,” kata Tony Fadel, mantan Senior Eksekutif Apple melalui Bloomberg, Kamis (31/05/2018) seraya menambahkan, iPhone bukanlah sebuah mesin yang membuat candu, tapi iPhone hanyalah sebuah alat.
Investor Apple, Jana Partners dan lembaga California State The Achers Retirement System diketahui mengkritik beragam perangkat Apple yang membuat seseorang menjadi kecanduan. Bagi Apple, keluhan adiksi ini lebih berbahaya dibandingkan persaingan pasar dengan nama besar pabrikan lainnya.
Dengan memiliki sistem keamanan bagi kesehatan, maka pengguna tidak takut untuk membeli perangkat Apple yang baru. Hal serupa juga dilakukan Google pada konferensi pengembang pada Mei lalu. Google memiliki dashboard baru untuk ponsel Android yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama mereka menggunakan aplikasi dan mengingatkan orang untuk beristirahat.
(mim)