Militer AS Dilarang Keras Pakai Smartphone Huawei dan ZTE
A
A
A
NEW YORK - Banjir smartphone asal China tak membuat semua negara bisa menerimanya, seperti Amerika Serikat yang melarang personil militer AS membeli smarphone Huawei dan ZTE dari China. Pasalnya Pentagon menuding peralatan itu bisa memiliki risiko keamanan yang sangat besar.
Perhatian Pentagon atas barang-barang elektronik memuncak dalam klaim bahwa peralatan tersebut digunakan untuk memata-matai atau melacak anggota pasukan negara.
"Huawei dan perangkat ZTE mungkin dapat mengundang risiko tak terduga ke misi dan informasi serta personel militer," kata juru bicara Pentagon, Mayor Dave Eastburn seperti dilansir Reuters.
Setelah itu, dia mengatakan itu tidak benar bahwa toko-toko yang dioperasikan oleh militer menjual peralatan.
Eastburn tidak menjelaskan aspek teknis dari ancaman yang ditimbulkan, tetapi The Wall Street Journal melaporkan bahwa Pentagon khawatir pemerintah China dapat menemukan personil militer AS menggunakan perangkat Huawei dan ZTE.
Juru bicara Huawei Charles Zinkowski mengatakan produk produk perusahaan tersebut memenuhi standar keamanan tertinggi, privasi dan diproduksi di setiap negara yang menjual produk termasuk di negara tersebut.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Kamar Dagang AS mengungkapkan rincian USD 717 miliar tagihan kebijakan pertahanan tahunan yang mencakup upaya untuk bersaing dengan Rusia dan kemampuan militer China serta sementara menangguhkan penjualan senjata ke Turki.
(wbs)
Perhatian Pentagon atas barang-barang elektronik memuncak dalam klaim bahwa peralatan tersebut digunakan untuk memata-matai atau melacak anggota pasukan negara.
"Huawei dan perangkat ZTE mungkin dapat mengundang risiko tak terduga ke misi dan informasi serta personel militer," kata juru bicara Pentagon, Mayor Dave Eastburn seperti dilansir Reuters.
Setelah itu, dia mengatakan itu tidak benar bahwa toko-toko yang dioperasikan oleh militer menjual peralatan.
Eastburn tidak menjelaskan aspek teknis dari ancaman yang ditimbulkan, tetapi The Wall Street Journal melaporkan bahwa Pentagon khawatir pemerintah China dapat menemukan personil militer AS menggunakan perangkat Huawei dan ZTE.
Juru bicara Huawei Charles Zinkowski mengatakan produk produk perusahaan tersebut memenuhi standar keamanan tertinggi, privasi dan diproduksi di setiap negara yang menjual produk termasuk di negara tersebut.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Kamar Dagang AS mengungkapkan rincian USD 717 miliar tagihan kebijakan pertahanan tahunan yang mencakup upaya untuk bersaing dengan Rusia dan kemampuan militer China serta sementara menangguhkan penjualan senjata ke Turki.
(wbs)