AS Ungkap Bukti Ponsel China Bisa Jadi Alat Mata-mata

Rabu, 04 April 2018 - 17:07 WIB
AS Ungkap Bukti Ponsel...
AS Ungkap Bukti Ponsel China Bisa Jadi Alat Mata-mata
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) hari ini mengungkap adanya jaringan mata-mata yang mengintai kehidupan warganya. Mereka membeberkan adanya perangkat pendengar yang dikenal sebagai simulator situs sel di Ibu Kota AS, Washington DC.

Perangkat ini bekerja dengan mengelabui ponsel agar percaya bahwa alat tersebut adalah menara pemancar dan mengunci telepon ke simulator. Ini memungkinkan orang lain memata-matai nomor ponsel yang mereka incar.

Beberapa versi perangkat dapat mengelabui ponsel agar menggunakan layanan 2G yang tidak terenkripsi, sehingga memungkinkan mata-mata untuk mendengarkan percakapan. Bahkan versi lain dari perangkat ilegal tersebut dapat menginstal malware ke ponsel yang dituju.
AS Ungkap Bukti Ponsel China Bisa Jadi Alat Mata-mata

Laman Document Cloud yang disitat AP, Rabu (4/4/2018) melaporkan, dalam sebuah surat kepada Senator Ron Wyden (D-Oregon) tertanggal 26 Maret, Departemen Keamanan Dalam Negeri setempat mengakui telah menemukan sejumlah simulator situs sel yang dirahasiakan di Washington DC. Materi nada surat itu sangat tidak menyenangkan untuk dibaca.

Sang Senator mengatakan, Direktorat Perlindungan dan Program Nasional (NPPD) percaya bahwa penggunaan simulator adalah risiko nyata yang terus tumbuh. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa, Wyden berpendapat, meninggalkan keamanan ke operator telepon telah terbukti bisa menjadi bencana. Dia juga mengatakan, ada bukti yang jelas bahwa jaringan telepon mereka juga dieksploitasi oleh pemerintah asing dan peretas.

Laporan baru ini muncul enam pekan setelah Pemerintah AS memperingatkan warganya untuk tidak membeli handset Huawei karena perusahaan secara efektif merupakan bagian dari Pemerintah China. Sekadar informasi, pada 2012 sebuah laporan mengklaim Huawei, ZTE, dan peralatan jaringan asal China memata-matai konsumen dan perusahaan AS. Namun Huawei baru-baru ini langsung membantahnya dengan mengatakan semua adalah spekulasi tak berdasar.

Simulator situs seluler di pasaran dijual Rp13 jutaan-2,8 miliar dengan ukuran sekecil ponsel atau ukuran tas kerja. Pelaku bisa menempatkannya di mobil, di dalam gedung, atau di dalam pesawat yang terbang rendah. Dan mereka juga dapat mengelabui ponsel Anda untuk mengetahui data pribadi pemiliknya.
(mim)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)