Facebook Cap Indonesia sebagai Pemilik Akun Palsu Tertinggi
A
A
A
JAKARTA - Sampai saat ini Facebook masih menjadi salah sosial media yang cukup di gandrungi. Bahkan meski layanan sosial media lain bermunculan, Facebook masih memiliki banyak pengguna aktif.
Namum demikian, sebuah penelitian belum lama ini mengungkap setidaknya terdapat 200 juta akun Facebook palsu yang beredar. Diungkapkan pula bila Indonesia dan India jafi negara yang memiliki jumlah akun palsu tertinggi.
Data ini diungkap oleh perusahaan besutan Mark Zuckerberg sebagaimana dikutip NDTV. Facebook menyatakan bahwa 200 juta akun palsu tersebut mewakili sekira 10% pengguna aktif bulanan secara global.
“Kami percaya persentase akun duplikat tertinggi bersumber di pasar berkembang seperti India, Indonesia dan Filipina, ketimbang dengan pasar yang lebih maju,” demikian isi laporan tersebut, dikutip dari NDTV, Kamis (8/2/2018).
Per 31 Desember 2017, Facebook sendiri telah memiliki 2,13 miliar pengguna aktif bulanan. Jumlah tersebut meningkat hingga 14% dari waktu yang sama di 2016.
Pada 2016 dengan pengguna aktif bulanan sekira 1,86 miliar, Facebook mencatat 6% akun palsu atau sekira 114 juta akun.
Namum demikian, sebuah penelitian belum lama ini mengungkap setidaknya terdapat 200 juta akun Facebook palsu yang beredar. Diungkapkan pula bila Indonesia dan India jafi negara yang memiliki jumlah akun palsu tertinggi.
Data ini diungkap oleh perusahaan besutan Mark Zuckerberg sebagaimana dikutip NDTV. Facebook menyatakan bahwa 200 juta akun palsu tersebut mewakili sekira 10% pengguna aktif bulanan secara global.
“Kami percaya persentase akun duplikat tertinggi bersumber di pasar berkembang seperti India, Indonesia dan Filipina, ketimbang dengan pasar yang lebih maju,” demikian isi laporan tersebut, dikutip dari NDTV, Kamis (8/2/2018).
Per 31 Desember 2017, Facebook sendiri telah memiliki 2,13 miliar pengguna aktif bulanan. Jumlah tersebut meningkat hingga 14% dari waktu yang sama di 2016.
Pada 2016 dengan pengguna aktif bulanan sekira 1,86 miliar, Facebook mencatat 6% akun palsu atau sekira 114 juta akun.
(wbs)