Tak Hanya Apple, Samsung Juga Diduga Pangkas Masa Pakai Baterai
A
A
A
ROMA - Kasus akal-akalan usia baterai ternyata juga menyeret nama besar Samsung. Market leader smartphone dunia itu diduga juga ikut-ikutan memperpendek masa pemakaian baterai dari perangkat lawas yang dijualnya.
Dugaan ini terungkap setelah Otoritas Anti-Monopoli Italia menyatakan telah melakukan panggilan terhadap dua perusahaaan raksasa teknologi, yakni Apple dan Samsung. Pemanggilan tersebut untuk melakukan pemeriksaan terkait dugaan memperpendek daya tahan produk mereka agar konsumen beralih ke produk baru.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (22/1/2018), lembaga pengawas ini menduga keduanya telah membuat kebijakan komersial yang ditujukan untuk mengeksploitasi kelemahan sebagian komponen (teknis) guna mengurangi performa produk. Sehingga seiring berjalannya waktu konsumen akan menggantinya dengan yang baru.
Otoritas Anti-Monopoli Italia juga memeriksa pengaduan dari para konsumen dalam beberapa bulan terakhir. Keduanya dianggap gagal menyampaikan informasi mengenai konsekuensi pembaruan perangkat lunak yang didorong perusahaan pada produk mereka.
Pemeriksaan tersebut dilakukan menyusul sebuah investigasi yang dibuka bulan ini terhadap Apple di Prancis mengenai dugaan "keusangan terencana" pada beberapa model iPhone mereka.
Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, AS, itu akhirnya terpaksa mengakui pada Desember lalu bahwa mereka sengaja memperlambat model-model lama iPhone seiring berjalannya waktu. Ini kemudian menuai kekhawatiran bahwa mereka secara tidak adil memancing pelanggan untuk melakukan pembaruan ponsel.
Namun, saat itu Apple membantah sengaja memperpendek usia produknya. Mereka menyatakan memperlambat kinerja iPhone lawas demi untuk memperpanjang performa perangkat.
Dugaan ini terungkap setelah Otoritas Anti-Monopoli Italia menyatakan telah melakukan panggilan terhadap dua perusahaaan raksasa teknologi, yakni Apple dan Samsung. Pemanggilan tersebut untuk melakukan pemeriksaan terkait dugaan memperpendek daya tahan produk mereka agar konsumen beralih ke produk baru.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (22/1/2018), lembaga pengawas ini menduga keduanya telah membuat kebijakan komersial yang ditujukan untuk mengeksploitasi kelemahan sebagian komponen (teknis) guna mengurangi performa produk. Sehingga seiring berjalannya waktu konsumen akan menggantinya dengan yang baru.
Otoritas Anti-Monopoli Italia juga memeriksa pengaduan dari para konsumen dalam beberapa bulan terakhir. Keduanya dianggap gagal menyampaikan informasi mengenai konsekuensi pembaruan perangkat lunak yang didorong perusahaan pada produk mereka.
Pemeriksaan tersebut dilakukan menyusul sebuah investigasi yang dibuka bulan ini terhadap Apple di Prancis mengenai dugaan "keusangan terencana" pada beberapa model iPhone mereka.
Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, AS, itu akhirnya terpaksa mengakui pada Desember lalu bahwa mereka sengaja memperlambat model-model lama iPhone seiring berjalannya waktu. Ini kemudian menuai kekhawatiran bahwa mereka secara tidak adil memancing pelanggan untuk melakukan pembaruan ponsel.
Namun, saat itu Apple membantah sengaja memperpendek usia produknya. Mereka menyatakan memperlambat kinerja iPhone lawas demi untuk memperpanjang performa perangkat.
(mim)