Baterai iPhone Meledak, Apple Diminta Tidak Gegabah
A
A
A
CALIFORNIA - Kasus Baterai iPhone diduga meledak saat dalam perbaikan di Apple Store Valencia, Spanyol, Rabu (10/1/2018) waktu setempat, membuat Apple berencana mengganti baterai iPhone.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Analis dari Barclay, Mark Moskowitz mengatakan bahwa pelanggan akan memilih untuk mengganti baterai ponsel daripada membeli perangkat baru.
Dia menerangkan, sebanyak 77 persen pengguna iPhone saat ini menggunakan model 6, 6 Plus, 6s, 6s Plus, 7, 7 Plus, dan iPhone SE. Penjualan iPhone akan terdampak meski pun hanya persentase kecil dari pengguna yang memilih mengganti baterai.
Laman Phone Arena melaporkan, akibat ledakan ini ruangan Apple Store tersebut dipenuhi asap. Para pekerja berhasil memadamkan api dan membuka jendela untuk mengeluarkan asap yang memenuhi ruangan.
Tidak ada korban dalam kejadian yang terjadi pukul 13.30 waktu setempat itu. Namun sejumlah petugas pemadam kebakaran dan polisi tiba di tempat kejadian perkara.
Pada hari sebelumnya, karyawan Apple Store di Zurich, Swiss, mengalami luka bakar ringan saat memperbaiki iPhone. Luka bakar itu diduga dipicu baterai yang terbakar di iPhone yang rusak.
Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Apple. SINDOnews juga belum menemukan indikasi mengarah pada seri iPhone mana yang diduga baterainya meledak saat dalam perbaikan.
Apple baru-baru ini mengakui bahwa perusahaan "mencekik" kecepatan CPU pada model iPhone 6 dan seri di atasnya. Mereka berdalih harus melakukan regulasi tersebut guna mencegah masa pakai baterai habis.
Akibat gelombang protes, Apple telah mengurangi harga penggantian baterai pada model yang "diakali" dari USD79 menjadi USD29 sampai akhir tahun 2018.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Analis dari Barclay, Mark Moskowitz mengatakan bahwa pelanggan akan memilih untuk mengganti baterai ponsel daripada membeli perangkat baru.
Dia menerangkan, sebanyak 77 persen pengguna iPhone saat ini menggunakan model 6, 6 Plus, 6s, 6s Plus, 7, 7 Plus, dan iPhone SE. Penjualan iPhone akan terdampak meski pun hanya persentase kecil dari pengguna yang memilih mengganti baterai.
Laman Phone Arena melaporkan, akibat ledakan ini ruangan Apple Store tersebut dipenuhi asap. Para pekerja berhasil memadamkan api dan membuka jendela untuk mengeluarkan asap yang memenuhi ruangan.
Tidak ada korban dalam kejadian yang terjadi pukul 13.30 waktu setempat itu. Namun sejumlah petugas pemadam kebakaran dan polisi tiba di tempat kejadian perkara.
Pada hari sebelumnya, karyawan Apple Store di Zurich, Swiss, mengalami luka bakar ringan saat memperbaiki iPhone. Luka bakar itu diduga dipicu baterai yang terbakar di iPhone yang rusak.
Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Apple. SINDOnews juga belum menemukan indikasi mengarah pada seri iPhone mana yang diduga baterainya meledak saat dalam perbaikan.
Apple baru-baru ini mengakui bahwa perusahaan "mencekik" kecepatan CPU pada model iPhone 6 dan seri di atasnya. Mereka berdalih harus melakukan regulasi tersebut guna mencegah masa pakai baterai habis.
Akibat gelombang protes, Apple telah mengurangi harga penggantian baterai pada model yang "diakali" dari USD79 menjadi USD29 sampai akhir tahun 2018.
(wbs)