Epson: Indonesia Pasar Utama Industri Robot di ASEAN

Rabu, 17 Mei 2017 - 09:23 WIB
Epson: Indonesia Pasar...
Epson: Indonesia Pasar Utama Industri Robot di ASEAN
A A A
JAKARTA - Epson, merupakan pemimpin bagi robotik industrial selama lebih dari 30 tahun, dikenal secara luas dengan teknologi berkelas dunia baik itu untuk printer hingga sistim augmented reality (AR).

Kekuatan line-up robotik Epson adalah robot SCARA dan robot 6-axis. Robot SCARA (Selective Compliant Articulated Robot Arm), serta robot 6-axis digunakan pada aplikasi ruang kerja kecil yang membutuhkan presisi dan kecepatan tinggi dengan biaya rendah.

Robot Epson yang digunakan pada aplikasi perakitan bagian-bagian kecil, dilengkapi dengan mesin vision dan sistim pengolahan gambar yang saling terhubung untuk mengembangkan aplikasi robot vision.

Epson adalah pemimpin untuk robot SCARA dengan market share sebesar 37,4% untuk pasar global dari segi pendapatan dan lebih dari 2.500 digunakan di kawasan Asia Tenggara. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan double-digit pada mid-term untuk kawasan Asia Tenggara.

Pasar utama untuk Epson di kawasan Asia Tenggara adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia dan Vietnam. Di kawasan ASEAN , pasar utama untuk robotik Epson adalah Indonesia.

Indonesia diketahui memiliki kebutuhan yang cukup tinggi untuk robotik, tintengah mengambil langkah penting untuk menghadapi hal ini. Langkah inisiatif pemerintah Indonesia termasuk dengan diumumkannya 36 pusat kegiatan industri baru yang akan dikembangkan dalam 20 tahun ke depan di luar pulau Jawa.

Hal ini bertujuan untuk menaikan rasio pabrik yang beroperasi diluar pulau Jawa hingga 40% pada tahun 2025, dari level saat ini sebesar 27%.

Epson melihat dengan pertumbuhan sektor manufaktur yang sangat kuat, Indonesia dengan cepat menjadi pasar penting bagi industri otomatisasi. Epson telah meluncurkan Robot Evaluation Centre di Jakarta pada quarter keempat 2014, yang bertujuan untuk meyakinkan berbagai keuntungan yang diberikan dengan investasi sistem robotik di pabrik-pabrik.

Tidak diragukan lagi industri robot tumbuh dan berkembang dengan cepat. Direktur Penelitian Aditya Kaul mengatakan, dalam laporan terbaru dari Tratica di seluruh dunia, para pemain baru dan pasar muncul dengan asumsi peranan penting dalam pengembangan industri robot.

"Teknologi seperti AI, mesin vision, pengenal suara, tactile sensor dan kontrol gerak tubuh mendorong kemampuan robotik melebihi kemampuan saat ini, khususnya dalam hal otonomi,” ujarnya.

Secara global, manufaktur menjadi lebih cerdas dan lebih efisien dan selanjutnya yang menjadi pertanyaan, seberapa cepat para pengusaha manufaktur melakukan otomatisasi pada fasilitas mereka.

Berdasarkan laporan terbaru dari Allied Market Research, pasar global robotik industrial diperkirakan mencapai nilai USD41,17 miliar pada 2020, naik dari USD26,78 miliar pada 2012. Hal ini mewakili CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 5,4% dari pada 2013-2020.

Dari laporan tersebut, salah satu alasan perluasan pasar robotik industrial adalah permintaan yang berkembang pesat untuk otomatisasi di wilayah Asia Pasifik. Pada kenyataannya, penggunaan robot pada industri sudah dimulai pada 1980-an, kecuali pada 1997 dan 2008 karena ada krisis keuangan, selebihnya robot industrial bertumbuh secara konstan khususnya di Asia.

Apa yang menarik pada robot industrial terhadap wilayah industri manufaktur?
Jawabannya terletak pada ekonomi bisnis manufaktur yang mengadopsi sistem robotik. Di mana mampu meningkatkan produktivitas, keamanan dan konsistensi pada kualitas produk, serta fleksibilitas pada perubahan model produk yang diproduksi secara kontinyu.

Sehingga, robotik menjadi populer bagi pengusaha manufaktur, khususnya pasar berkembang di Asia. Di mana robotik cenderung lebih lincah dan fleksibel pada saat mengimplementasikan perubahan.
(dmd)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5545 seconds (0.1#10.24)