Facebook Garap Teknologi Anti Pornografi
A
A
A
NEW YORK - Facebook tengah menggarap teknologi photo-matching yang berfungsi untuk memblokir konten foto berbau pornografi. Banyak foto pribadi pengguna Facebook yang ternyata diunggah dari pihak tak bertanggung jawab.
Kebanyakan dengan alasan balas dendam soal kandasnya hubungan asmara atau sekadar melakukannya dengan tujuan perundungan siber (cyberbullying).
Saat teknologi ini kelak diimplementasikan, pihak tak bertanggung jawab yang hendak mengunggah foto bakal diberikan peringatan dari Facebook untuk tidak mengunggahnya di Facebook, Messenger, dan Instagram.
Selain itu, jika pengguna melihat foto-foto itu seliweran di News Feed, mereka bisa langsung melaporkannya ke Facebook.
Global Head of Safety Facebook Global Antigone Davis mengatakan, pihaknya seusai lama fokus terhadap isu pelecehan seksual karena lebih dari satu korban mengiyakan mengalami kejadian tersebut di dunia maya.
“Banyak pengguna kami tak tahu bahwa ia menjadi korban, foto-foto pribadinya diunggah bebas di sana-sini. Karena itu, kami mengambil langkah tegas untuk memberantas aksi kriminal ini,” kata Davis seperti dilansir dari Reuters.
Ia juga menjelaskan, tim Community Operations Facebook telah mempekerjakan karyawan khusus yang bertugas mengulas konten foto mencurigakan.
Bila kontennya tak sesuai dengan standar komunitas, konten itu secara otomatis akan dihapus. Bahkan, akun si pengunggah pula akan diblokir permanen.
Kebanyakan dengan alasan balas dendam soal kandasnya hubungan asmara atau sekadar melakukannya dengan tujuan perundungan siber (cyberbullying).
Saat teknologi ini kelak diimplementasikan, pihak tak bertanggung jawab yang hendak mengunggah foto bakal diberikan peringatan dari Facebook untuk tidak mengunggahnya di Facebook, Messenger, dan Instagram.
Selain itu, jika pengguna melihat foto-foto itu seliweran di News Feed, mereka bisa langsung melaporkannya ke Facebook.
Global Head of Safety Facebook Global Antigone Davis mengatakan, pihaknya seusai lama fokus terhadap isu pelecehan seksual karena lebih dari satu korban mengiyakan mengalami kejadian tersebut di dunia maya.
“Banyak pengguna kami tak tahu bahwa ia menjadi korban, foto-foto pribadinya diunggah bebas di sana-sini. Karena itu, kami mengambil langkah tegas untuk memberantas aksi kriminal ini,” kata Davis seperti dilansir dari Reuters.
Ia juga menjelaskan, tim Community Operations Facebook telah mempekerjakan karyawan khusus yang bertugas mengulas konten foto mencurigakan.
Bila kontennya tak sesuai dengan standar komunitas, konten itu secara otomatis akan dihapus. Bahkan, akun si pengunggah pula akan diblokir permanen.
(wbs)