Harga iPhone Terancam Naik 43 Persen Gara-gara Trump, Lebih Mahal Dibanding MacBook!
loading...
Kebijakan tarif perdagangan yang digagas oleh Donald Trump berpotensi menciptakan gejolak signifikan dalam pasar ponsel pintar global. Foto: Reuters
A
A
A
AMERIKA - Kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi membawa dampak signifikan terhadap harga produk-produk teknologi global, termasuk lini produk unggulan Apple, iPhone.
Analisis terbaru dari Rosenblatt Securities menunjukkan bahwa harga iPhone dapat melonjak hingga 43% jika Apple memutuskan untuk sepenuhnya mengalihkan beban tarif kepada konsumen.
Skenario ini bahkan dapat menyebabkan harga model iPhone termahal (iPhone 16 Pro Max) dapat melampaui harga MacBook. Ini konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pasar perangkat elektronik konsumen.
Para analis dan pelaku industri saat ini menyoroti kekhawatiran mendalam mengenai dampak tarif Presiden Donald Trump terhadap barang-barang elektronik, terutama iPhone yang sebagian besar produksinya masih berpusat di China.
Lebih lanjut, model iPhone 16 Pro Max dengan layar 6,9 inci dan kapasitas penyimpanan 1 terabyte yang saat ini dijual seharga USD1.599, berpotensi meroket harganya mendekati USD2.300.
“Kalkulasi cepat kami menunjukkan bahwa kebijakan ini berpotensi menghantam Apple dengan kerugian hingga USD40 miliar," ujar Barton Crockett, analis di Rosenblatt Securities, dalam catatannya.
Baca Juga: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
Jika diasumsikan kurs Rupiah terhadap Dolar AS adalah Rp16.000 (berdasarkan rata-rata kurs referensi Bank Indonesia beberapa waktu terakhir), maka harga iPhone 16 termurah berpotensi naik dari Rp12.784.000 menjadi sekitar Rp18.272.000. Sementara itu, harga iPhone 16 Pro Max dapat melonjak dari Rp25.584.000 menjadi hampir Rp36.800.000. Harga ini bahkan dapat melampaui harga beberapa model MacBookterbaru.
Analisis terbaru dari Rosenblatt Securities menunjukkan bahwa harga iPhone dapat melonjak hingga 43% jika Apple memutuskan untuk sepenuhnya mengalihkan beban tarif kepada konsumen.
Skenario ini bahkan dapat menyebabkan harga model iPhone termahal (iPhone 16 Pro Max) dapat melampaui harga MacBook. Ini konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pasar perangkat elektronik konsumen.
Para analis dan pelaku industri saat ini menyoroti kekhawatiran mendalam mengenai dampak tarif Presiden Donald Trump terhadap barang-barang elektronik, terutama iPhone yang sebagian besar produksinya masih berpusat di China.
Potensi Kenaikan Harga yang Signifikan
Menurut perhitungan Rosenblatt Securities, iPhone 16 model termurah yang diluncurkan di AS dengan harga awal USD799, dapat melonjak harganya menjadi sekitar USD1.142 jika tarif sebesar 43% dibebankan kepada konsumen.Lebih lanjut, model iPhone 16 Pro Max dengan layar 6,9 inci dan kapasitas penyimpanan 1 terabyte yang saat ini dijual seharga USD1.599, berpotensi meroket harganya mendekati USD2.300.
“Kalkulasi cepat kami menunjukkan bahwa kebijakan ini berpotensi menghantam Apple dengan kerugian hingga USD40 miliar," ujar Barton Crockett, analis di Rosenblatt Securities, dalam catatannya.
Baca Juga: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
Jika diasumsikan kurs Rupiah terhadap Dolar AS adalah Rp16.000 (berdasarkan rata-rata kurs referensi Bank Indonesia beberapa waktu terakhir), maka harga iPhone 16 termurah berpotensi naik dari Rp12.784.000 menjadi sekitar Rp18.272.000. Sementara itu, harga iPhone 16 Pro Max dapat melonjak dari Rp25.584.000 menjadi hampir Rp36.800.000. Harga ini bahkan dapat melampaui harga beberapa model MacBookterbaru.
(dan)
Lihat Juga :
