ZeniMax Beberkan Bukti Kecurangan Facebook

Selasa, 17 Januari 2017 - 16:54 WIB
ZeniMax Beberkan Bukti...
ZeniMax Beberkan Bukti Kecurangan Facebook
A A A
NEW YORK - ZeniMax, salah satu pengembang game asal Amerika Serikat menggugat Facebook karena dianggap telah membeli teknologi hasil curian. Hal ini buntut dari keputusan Facebook mengakuisisi Oculus tahun 2014 silam, menurut ZeniMax, inovasi awal virtual reality (VR) secara ilegal disalin ketika Oculus membangun headset sendiri yaitu Rift.

ZeniMax sendiri sebenarnya telah menggugat Facebook mulai dua tahun lalu. Namun, kasus ini memuncak setelah pengadilan publik yang digelar tanggal 9 Januari 2017.

ZeniMax menuntut ganti rugi sekitar USD 2 miliar atau sekira Rp 26 triliun dari pada kasus ini. Meskipun ngak dijadwalkan untuk bersaksi dalam pengadilan tersebut, CEO Facebook Mark Zuckerberg turut serta memberikan pernyataan dalam proses persidangan.

Zenimax yang tidak diberikan saham merasa mereka berhak untuk mendapatkan sebagian dari uang tersebut karena menurut ZeniMax tanpa kontribusi mereka Oculus tidak akan berhasil seperti sekarang dan dibeli Facebook.

Inti gugatan yang dilayangkan merupakan peran CTO Oculus John Carmack, yang sebelumnya pernah menjalankan company bernama id Software. Bersama id Software, Carmack sempat bekerja sama dengan ZeniMax untuk menggarap game Doom dan Quake.

Setelah itu, Carmack bersama lima karyawannya dibajak oleh Oculus untuk masuk ke perusahaannya. Perpindahan itu yang diklaim menjadi celah Oculus memperoleh informasi rahasia Zenimax untuk kemudian diterapkan ke dalam software virtual reality (VR) besutannya.

Sementara itu Facebook menyatakan bahwa klaim ZeniMax adalah tidak berdasar, bahwa ZeniMax mengajukan gugatan investasi di Oculus sebelum Facebook membeli perusahaan .

"Oculus dan pendirinya telah menginvestasikan sahamnya dalam VR karena kami percaya fundamental dapat mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi," kata juru bicara Oculus kepada Business Insider, Selasa (17/1/2017)

"Kami kecewa bahwa perusahaan lain menggunakan litigasi untuk mencoba mengambil teknologi, yang tidak memiliki visi, keahlian, atau kesabaran untuk dibangun." tandasnya.
(wbs)
Berita Terkait
Ini Tampang 6 Tersangka...
Ini Tampang 6 Tersangka Grup Facebook Fantasi Sedarah
Facebook Tambahkan Tools...
Facebook Tambahkan Tools Parental Control Ke Messenger, Apa Fungsinya?
Cara Mencari Akun Facebook...
Cara Mencari Akun Facebook yang Hilang dan Lupa Kata Sandi
Ini 3 Cara untuk Mengembalikan...
Ini 3 Cara untuk Mengembalikan Akun Facebook yang Dibajak
84% Konten Disinformasi...
84% Konten Disinformasi Medis di Facebook Tidak Diberi Label
Enggan Kehilangan Pengguna,...
Enggan Kehilangan Pengguna, Facebook Rancang Strategi Baru Mirip TikTok
Berita Terkini
Pesawat India Hancur...
Pesawat India Hancur Akibat Ditabrak Burung dan Diguyur Hujan Es
6 jam yang lalu
Awas! Charger Murah...
Awas! Charger Murah Bisa Jadi Bom Waktu? Kenali Ciri Charger GaN Berkualitas yang Aman!
9 jam yang lalu
Layar Ajaib di Charger...
Layar Ajaib di Charger Ponsel, Mampukah Menarik Konsumen yang Haus Teknologi?
10 jam yang lalu
Anker Charger 140W dan...
Anker Charger 140W dan Zolo Charger 30W, Charger Jawara yang Mengubah Cara Kita Menyuntik Daya!
10 jam yang lalu
Terobosan Keamanan Data,...
Terobosan Keamanan Data, Equnix Hadirkan Solusi Key Management Inovatif
12 jam yang lalu
Kemampuan Kacamata Pintar...
Kemampuan Kacamata Pintar Android XR Resmi Diperlihatkan
14 jam yang lalu
Infografis
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Peradaban Kuno di Planet Mars
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved