Indosat Ooredoo Ungkap Tantangan dalam Bisnis Telekomunikasi

Senin, 07 November 2016 - 20:40 WIB
Indosat Ooredoo Ungkap Tantangan dalam Bisnis Telekomunikasi
Indosat Ooredoo Ungkap Tantangan dalam Bisnis Telekomunikasi
A A A
JAKARTA - Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo, Ripy Mangkoesoebroto mengungkapkan, perkembangan layanan digital Over the Top (OTT) menjadi tantangan dalam bisnis telekomunikasi. Kehadiran layanan chatting dan voice gratis, seperti yang diberikan Blackberry Messenger (BBM), Line, serta WhatsApp, dengan cepat menggerus layanan SMS dan telepon.

Ripy menyadari, tren masyarakat saat ini sudah bergeser menggunakan aplikasi online. Skema yang berbeda membuat WhatsApp dan kawan-kawan jadi pilihan dalam komunikasi via telepon selular.

"Kalau sekarang andalkan itu, orang enggak nelpon karena teknologi sudah pakai skema berbeda. Ada perkembangan teknologi pakai WhatsApp bisa telepon," ujarnya, dalam seminar Indonesia Naik Kelas yang diselenggarakan KORAN SINDO dan SINDOnews di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Dia mengungkapkan, aplikasi chatting saat ini mayoritas digunakan oleh anak muda. "Yang pakai BBM atau Line ketahuan umurnya, enggak mungkin yang tua pakai banyak platform baru. Kalau dulu Indosat sampai sekarang jaringan dipakai nelpon dan SMS. WhatsApp bisa WhatsApp Call dan SMS bisa dibuat sama WhatsApp," kata Ripy.

Mengantisipasi hal itu, Ripy mengatakan, perusahaan sudah melakukan modernisasi dengan memiliki fiber optic dan aplikasi Over the Top (OTT). Kedua teknik itu diharapkan dapat membuat Indosat bertahan dari gempuran aplikasi chatting. Selain itu, pihaknya terus mengembangkan layanan data digital.

"Antisipasi gimana? Yang bisa antisipasi ya kita sendiri. Kita juga kalau tak bisa lihat perkembangan teknologi ke depan gimana bisa survive. Kita punya perusahaan anak usaha gelar fiber dan OTT. Masyarakat sudah banyak mengandalkan smartphone, layanan data digital (mobile) menjadi sangat penting dalam bisnis," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7353 seconds (0.1#10.140)