Server Opera Dibobol Hacker, Pengguna Diimbau Ubah Password
A
A
A
CALIFORNIA - Sebuah kabar peringatan dari Opera yang telah membenarkan serangan terhadap server miliknya pada hari Jumat pekan lalu. Meski serangan tersebut telah berhasil di blokir, namun ada beberapa data, termasuk password sync, serta informasi nama login kemunkinan telah berhasil dibobol hacker.
Seperti diketahui layanan cloud sync Opera memungkinkan Anda untuk mengaitkan semua informasi atau data sensitif Anda pada semua perangkat yang menggunakan peramban Opera, termasuk PC, smartphone, dan tablet. Jika Anda saat ini menggunakan layanan tersebut, maka password atau data sensitf Anda kemungkinan telah diretas.
Opera telah mereset semua password akun Opera sync sebagai tindakan pencegahan. Lalu mengirim email ke semua pengguna Opera sync yang menghimbau mereka untuk mengubah password mereka sesegera mungkin.
Opera juga menghimbau pengguna untuk mengubah situs password pihak ketiga lain yang mungkin telah tersinkron dengan layanan Opera, seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.
Hacker tidak akan mudah mengakses data sensitif pada server, karena sistem sinkronisasi cloud pada Opera telah dirancang khusus untuk mengenkripsi password dari layanan pihak ketiga yang tersimpan di akun pengguna.
Dengan begitu, hacker tidak akan mudah membobol password dari layanan pihak ketiga. Kendati demikian, pelanggaran ini belum teridentifikasi, dan bisa saja para hacker telah berhasil membuka enskripsi password yang telah disinkronkan ke cloud.
Pihak Opera sendiri telah berjanji untuk segera memperbaiki semua celah pada layanan yang mereka miliki dan akan melaporkan apa saja yang dilakukan oleh pembobol data server.
Dari total pengguna Opera di seluruh dunia yang berjumlah lebih dari 1,7 jutaan, hanya sekitar 350.000 pengguna yang mengaktifkan cloud sync. Ini artinya, hanya sebagian kecil pengguna Opera yang rentan terhadap serangan ini.
Seperti diketahui layanan cloud sync Opera memungkinkan Anda untuk mengaitkan semua informasi atau data sensitif Anda pada semua perangkat yang menggunakan peramban Opera, termasuk PC, smartphone, dan tablet. Jika Anda saat ini menggunakan layanan tersebut, maka password atau data sensitf Anda kemungkinan telah diretas.
Opera telah mereset semua password akun Opera sync sebagai tindakan pencegahan. Lalu mengirim email ke semua pengguna Opera sync yang menghimbau mereka untuk mengubah password mereka sesegera mungkin.
Opera juga menghimbau pengguna untuk mengubah situs password pihak ketiga lain yang mungkin telah tersinkron dengan layanan Opera, seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.
Hacker tidak akan mudah mengakses data sensitif pada server, karena sistem sinkronisasi cloud pada Opera telah dirancang khusus untuk mengenkripsi password dari layanan pihak ketiga yang tersimpan di akun pengguna.
Dengan begitu, hacker tidak akan mudah membobol password dari layanan pihak ketiga. Kendati demikian, pelanggaran ini belum teridentifikasi, dan bisa saja para hacker telah berhasil membuka enskripsi password yang telah disinkronkan ke cloud.
Pihak Opera sendiri telah berjanji untuk segera memperbaiki semua celah pada layanan yang mereka miliki dan akan melaporkan apa saja yang dilakukan oleh pembobol data server.
Dari total pengguna Opera di seluruh dunia yang berjumlah lebih dari 1,7 jutaan, hanya sekitar 350.000 pengguna yang mengaktifkan cloud sync. Ini artinya, hanya sebagian kecil pengguna Opera yang rentan terhadap serangan ini.
(dol)