Saham Nintendo Terus Meroket Berkat Game Pokemon Go
A
A
A
TOKYO - Sejak peluncuran game Pokemon Go pekan lalu, harga saham Nintendo terus meroket. Setelah naik 9,3% pada awal-awal peluncuran, harga saham perusahaan hari ini kembali melonjak hingga 24,52% atau sebesar 20.260 yen (USD193/Rp2,5 juta) - lonjakan tertinggi dalam satu hari sejak 1983.
Dilansir dari The Verge, Senin (11/7/2016), raihan ini membuat nilai perusahaan ditaksir tembus USD7,5 miliar (Rp98 triliun).
Diketahui, permainan Pokemon Go telah menduduki puncak tangga download aplikasi di AS, Australia, dan Selandia Baru. Menurut beberapa peneliti pasar, game tersebut sudah diinstal sebanyak 5% dari semua smartphone Android di Amerika.
Torehan ini sebagai kemenangan besar bagi Nintendo. Namun perlu diingat bahwa game ini tidak semata-mata dibuat dan diawasi oleh perusahaan game Jepang tersebut. Aplikasi ini dibuat bersama Niantic, pembuat permainan realitas augmented dari Google pada Oktober 2015, dan dibangun bekerja sama dengan Pokemon Company.
Nintendo adalah investor di Niantic dan Pokemon Company (yang menerima sekitar 30% pendapatan Pokemon Go, berdasarkan taksiran The Financial Times).
Menurut salah satu analis ekuitas, Pokemon Go membuat sekitar USD140 juta pada USD196 juta dari omzet setiap bulan yang memiliki dampak signifikan terhadap laba Nintendo.
Mia Nagasaka dari Morgan Stanley mengatakan, Pokemon Go diperkirakan telah membuat USD3,9 juta hingga USD4,9 juta pada hari pertama rilis, menunjukkan bahwa permainan ini akan terus berada di bagian atas grafik aplikasi yang cukup konsisten dalam memberikan pendapatan signifikan.
Tidak seperti game Angry Birds atau Candy Crush, fitur dalam aplikasi Pokemon Go hanya dapat dicapai jika pemain bangkit dari sofa dan keluar dari ruangan. Di mana telur Pokemon hanya akan menetas jika pemain bergerak dengan berjalan kaki.
Aplikasi ini menjadi sangat sukses di AS, yang memunculkan anekdot bahwa permainan ini memiliki dampak positif bagi kebugaran fisik dan meningkatkan mental pemain.
Dilansir dari The Verge, Senin (11/7/2016), raihan ini membuat nilai perusahaan ditaksir tembus USD7,5 miliar (Rp98 triliun).
Diketahui, permainan Pokemon Go telah menduduki puncak tangga download aplikasi di AS, Australia, dan Selandia Baru. Menurut beberapa peneliti pasar, game tersebut sudah diinstal sebanyak 5% dari semua smartphone Android di Amerika.
Torehan ini sebagai kemenangan besar bagi Nintendo. Namun perlu diingat bahwa game ini tidak semata-mata dibuat dan diawasi oleh perusahaan game Jepang tersebut. Aplikasi ini dibuat bersama Niantic, pembuat permainan realitas augmented dari Google pada Oktober 2015, dan dibangun bekerja sama dengan Pokemon Company.
Nintendo adalah investor di Niantic dan Pokemon Company (yang menerima sekitar 30% pendapatan Pokemon Go, berdasarkan taksiran The Financial Times).
Menurut salah satu analis ekuitas, Pokemon Go membuat sekitar USD140 juta pada USD196 juta dari omzet setiap bulan yang memiliki dampak signifikan terhadap laba Nintendo.
Mia Nagasaka dari Morgan Stanley mengatakan, Pokemon Go diperkirakan telah membuat USD3,9 juta hingga USD4,9 juta pada hari pertama rilis, menunjukkan bahwa permainan ini akan terus berada di bagian atas grafik aplikasi yang cukup konsisten dalam memberikan pendapatan signifikan.
Tidak seperti game Angry Birds atau Candy Crush, fitur dalam aplikasi Pokemon Go hanya dapat dicapai jika pemain bangkit dari sofa dan keluar dari ruangan. Di mana telur Pokemon hanya akan menetas jika pemain bergerak dengan berjalan kaki.
Aplikasi ini menjadi sangat sukses di AS, yang memunculkan anekdot bahwa permainan ini memiliki dampak positif bagi kebugaran fisik dan meningkatkan mental pemain.
(dmd)