BlackBerry Bakal Fokus Produksi Ponsel Android
A
A
A
LAS VEGAS - Tahun ini akan menjadi tahun Android bagi ponsel terbaru BlackBerry. Pasalnya, perusahaan berbasis di Waterloo ini berencana untuk kembali memproduksi perangkat BlackBerry Android.
Dilansir dari Cnet, Jumat (8/1/2016), hal itu disampaikan CEO BlackBerry John Chen dalam ajang CES 2016 di Las Vegas. Buat penggemar BlackBerry, tidak perlu khawatir karena produsen kesayangannya akan terus memproduksi perangkat anyar.
Hanya saja, perusahaan tidak akan menawarkan perangkat dengan software BlackBerry 10. Justru BlackBerry ikut bersaing di dunia Android bersama Samsung, LG atau pun HTC.
Terkait waktu peluncuran ponsel terbarunya, Chen masih menutup rapat hal tersebut. "Kira-kira dua bulan ke depan akan menjadi waktu buat Priv. Sejauh ini masih baik dan saya memiliki pandangan optimis terhadap hal ini," paparnya.
Pada dasarnya, penjualan smartphone seperti layaknya tampilan film perdana. Ada kegembiraan di pekan pertama, tetapi keberhasilan tergantung pada ketahanannya.
"Pertanyaannya adalah, apakah itu akan bertahan?" ucap chen. Dia menuturkan, untuk mendorong agar terus bertahan, itu lebih sulit dibandingkan membuat yang baru.
"Itulah apa yang dilakukan BlackBerry dengan Priv, ketika memilih untuk membatasi peluncuran awal hanya untuk beberapa operator, termasuk At & T di Amerika Serikat. Kami tidak memiliki sumber daya untuk melakukan peluncuran besar-besaran dengan setiap operator," papar Chen.
BlackBerry berencana menjual Priv, yang saat ini dibanderol USD699 atau sekitar Rp9 jutaan di 31 negara selama beberapa kuartal berikutnya. Chen mengatakan, kemungkinan harga akan turun dari waktu ke waktu.
Chen juga berharap Priv akan membantu meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan, memperbaiki merek dan akhirnya memungkinkan untuk menghasilkan ponsel lain yang menjalankan BlackBerry 10. Tapi dia optimistis dengan pendapatan perusahaan di 2016.
Meskipun begitu, buat Anda penggemar BlackBerry 10, Chen tidak akan langsung meninggalkan perangkat lunak. Tahun ini, perusahaan fokus dengan mendapatkan sertifikasi keamanan nasional untuk BlackBerry 10, sehingga perangkat dapat digunakan dalam proyek-proyek pemerintah dan perusahaan tertentu. Perusahaan akan terus menawarkan BlackBerry Klasik dan perangkat yang lebih tua, tetapi tidak berinvestasi di hardware baru.
Dilansir dari Cnet, Jumat (8/1/2016), hal itu disampaikan CEO BlackBerry John Chen dalam ajang CES 2016 di Las Vegas. Buat penggemar BlackBerry, tidak perlu khawatir karena produsen kesayangannya akan terus memproduksi perangkat anyar.
Hanya saja, perusahaan tidak akan menawarkan perangkat dengan software BlackBerry 10. Justru BlackBerry ikut bersaing di dunia Android bersama Samsung, LG atau pun HTC.
Terkait waktu peluncuran ponsel terbarunya, Chen masih menutup rapat hal tersebut. "Kira-kira dua bulan ke depan akan menjadi waktu buat Priv. Sejauh ini masih baik dan saya memiliki pandangan optimis terhadap hal ini," paparnya.
Pada dasarnya, penjualan smartphone seperti layaknya tampilan film perdana. Ada kegembiraan di pekan pertama, tetapi keberhasilan tergantung pada ketahanannya.
"Pertanyaannya adalah, apakah itu akan bertahan?" ucap chen. Dia menuturkan, untuk mendorong agar terus bertahan, itu lebih sulit dibandingkan membuat yang baru.
"Itulah apa yang dilakukan BlackBerry dengan Priv, ketika memilih untuk membatasi peluncuran awal hanya untuk beberapa operator, termasuk At & T di Amerika Serikat. Kami tidak memiliki sumber daya untuk melakukan peluncuran besar-besaran dengan setiap operator," papar Chen.
BlackBerry berencana menjual Priv, yang saat ini dibanderol USD699 atau sekitar Rp9 jutaan di 31 negara selama beberapa kuartal berikutnya. Chen mengatakan, kemungkinan harga akan turun dari waktu ke waktu.
Chen juga berharap Priv akan membantu meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan, memperbaiki merek dan akhirnya memungkinkan untuk menghasilkan ponsel lain yang menjalankan BlackBerry 10. Tapi dia optimistis dengan pendapatan perusahaan di 2016.
Meskipun begitu, buat Anda penggemar BlackBerry 10, Chen tidak akan langsung meninggalkan perangkat lunak. Tahun ini, perusahaan fokus dengan mendapatkan sertifikasi keamanan nasional untuk BlackBerry 10, sehingga perangkat dapat digunakan dalam proyek-proyek pemerintah dan perusahaan tertentu. Perusahaan akan terus menawarkan BlackBerry Klasik dan perangkat yang lebih tua, tetapi tidak berinvestasi di hardware baru.
(dyt)