Smartwatch Ini Mirip G-Shock

Rabu, 06 Januari 2016 - 13:09 WIB
Smartwatch Ini Mirip G-Shock
Smartwatch Ini Mirip G-Shock
A A A
TOKYO - Pembuat telepon dan start-up adalah produsen pertama yang memproduksi smartwatch modern. Satu lagi perusahaan teknologi yang merilis smartwatch pertama yang dari sisi desain diklaim mirip dengan G-Shock.

Dikutip dari Engdaget, Rabu (6/1/2015), Casio yang terkenal dengan G-Shock, kini memperkenalkan smartwatch WSD-F10. Jam tangan pintar ini tidak hanya pintar melakukan semua hal berhubungan dengan Android Wear, tetapi juga mode arloji yang mampu bertahan selama satu bulan untuk sekali pengisian.

Ketika datang untuk merancang sebuah jam tangan pintar, Casio rupanya masih awam dengan produk wearable ini. Tampilan smartwatch milik Casio ini boleh dikatakan berbeda dengan yang sudah ada.

Warna oranye sebagai salah satu pilihan warna yang ada, berbentuk lebih gemuk dengan bingkai melingkar. Jika disandingkan dengan Apple Watch, maka milik Casio mungkin akan terlihat lebih besar.

Meskipun begitu, perbedaan berat antara kedua smartwatch tidak terlalu besar. Tetapi jika memiliki lengan ramping, smartwatch pertama Casio mungkin kurang tepat untuk Anda.

Fitur paling menonjol, berasal dari baterai yang lebih tahan lama. Untuk membuatnya lebih bertahan lama, matikan semua fitur pintar dari WSD-F10, dan smartwatch akan hidup seperti jam digital sederhana selama satu bulan untuk sekali pengisian.

Jam pintar itu memiliki panel monokrom dan LCD warna built-in. Ketika digunakan di alam luar, jam itu mampu bertahan di air hingga kedalaman 50 meter.

Smartwatch Casio juga memiliki sensor tekanan, kompas dan accelerometer. Untuk membuat petualangan outdoor lebih mengesankan, tombol kanan atas dapat berfungsi sebagai jalan pintas untuk menentukan arah, serta air pasang dan aktivitas grafik.

Setelah jam dipasangkan dengan smartphone, Anda dapat memasuki aplikasi pihak ketiga yang menawarkan bantuan memancing dan peta dan fungsi mendaki khusus. Smartwatch akan mulai dirilis untuk pasar di Jepang dan Amerika Serikat pada sekitar akhir Maret atau awal April, seharga sekitar USD500 atau sekitar Rp6 jutaan.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4729 seconds (0.1#10.140)