Tower Bersama Tambah 573 Menara Telekomunikasi

Selasa, 01 Desember 2015 - 23:30 WIB
Tower Bersama Tambah 573 Menara Telekomunikasi
Tower Bersama Tambah 573 Menara Telekomunikasi
A A A
JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dalam sembilan bulan pertama tahun ini berhasil menambah 573 menara telekomunikasi (site), hingga akhir September 2015 perseraon telah memiliki 12.292 site.

CEO Tower Bersama Infrastructure, Hardi Wijaya Liong mengatakan hingga akhir kuartal III/2015 perusahaan telah memiliki 19.643 penyewaan dan 12.292 site telekomunikasi. Hingga akhir tahun ini perseroan akan tetap terus fokus untuk membangun menara dan menambahkan penyewaan dalam bisnisnya.

"Selama sembilan bulan pertama tahun ini, kami bertumbuh sebanyak 573 site dan 1.279 penyewaan untuk portofolio kami," kata Hardi dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Selasa (1/12/2015).

Site telekomunikasi milik TBIG terdiri dari 11.291 menara telekomunikasi, 937 shelter-only dan 64 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 18.642, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,65.

"Dengan lebih dari 83% pendapatan kami yang berasal dari kontrak jangka panjang operator telekomunikasi Indonesia berperingkat tinggi, kami menghasilkan arus kas yang dapat diprediksi dan berkelanjutan," lanjut dia.

Pada kuartal III/2015, TBIG berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp2,541 triliun dengan EBITDA sebesar Rp2,152 triliun. Jika pencapaian triwulan ketiga ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA perseroan mencapai Rp3,476 triliun dan Rp2.943 triliun.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, per 30 September 2015 total pinjaman (debt) perseroan, jika pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp15,453 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp7,883 triliun.

Dengan saldo kas yang mencapai Rp363 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp15,090 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp7,470 triliun.
Menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2015 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,5x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,1x.

Sementara itu, Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure, Helmy Yusman Santoso belum lama ini perseroan telah menandatangani fasilitas pinjaman bank sebesar USD275 juta yang merupakan pinjaman yang memiliki biaya bunga terendah dan tenor terpanjang.

"Ini merupakan permintaan yang signifikan dari bank penyedia kredit kami, perusahaan merasa nyaman dengan tingkat leverage kami di 5x pinjaman bersih terhadap EBITDA," ujar Helmy.

Perseroan, lanjut dia, telah menerapkan strategi lindung nilai dan telah melakukan lindung nilai terhadap fasilitas baru ini dari risiko nilai tukar dengan instrumen lindung nilai yang memiliki tenor yang sama dengan pinjaman tersebut. Selain itu, TBIG juga masih memiliki fasilitas bank yang belum ditarik sebesar USD300 juta.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2770 seconds (0.1#10.140)