Karyawan Facebook Dipaksa Membuang iPhone
A
A
A
MENLO PARK - Facebook membuat keputusan besar dengan memerintahkan beberapa karyawan membuang iPhone mereka dan beralih ke smartphone Android. Hal tersebut disampaikan oleh Chief Product Officer Facebook, Chris Cox.
Dikutip dari Phonearena, Selasa (3/11/2015), keputusan ini dibuat sebagai upaya membangun empati kepada merka yang lebih sering menggunakan Facebook dibandingkan jaringan sosial lainnya. Menurut perkiraan terbaru dari perusahaan riset pasar IDC, Android memiliki pangsa pasar sekitar 82,8% untuk OS mobile dari semua smartphone di dunia.
Tapi justru pasar terbesar dari Android adalah di negara berkembang, dimana merupakan basis pengguna Facebook yang mendapat 1,5 miliar pengguna. Namun pada saat ini, aplikasi Facebook untuk iOS adalah yang pertama untuk mendapatkan fitur baru.
Semua itu bisa berubah karena para ahli perangkat lunak Facebook memberi mandat untuk lebih dekat dan terbiasa dengan smartphone Android. Sebetulnya, langkah ini merupakan kedua kalinya, dimana perusahaan mencoba menempatkan karyawannya sebagai posisi potensial pengguna Facebook di masa depan terutama di negara berkembang.
Dikutip dari Phonearena, Selasa (3/11/2015), keputusan ini dibuat sebagai upaya membangun empati kepada merka yang lebih sering menggunakan Facebook dibandingkan jaringan sosial lainnya. Menurut perkiraan terbaru dari perusahaan riset pasar IDC, Android memiliki pangsa pasar sekitar 82,8% untuk OS mobile dari semua smartphone di dunia.
Tapi justru pasar terbesar dari Android adalah di negara berkembang, dimana merupakan basis pengguna Facebook yang mendapat 1,5 miliar pengguna. Namun pada saat ini, aplikasi Facebook untuk iOS adalah yang pertama untuk mendapatkan fitur baru.
Semua itu bisa berubah karena para ahli perangkat lunak Facebook memberi mandat untuk lebih dekat dan terbiasa dengan smartphone Android. Sebetulnya, langkah ini merupakan kedua kalinya, dimana perusahaan mencoba menempatkan karyawannya sebagai posisi potensial pengguna Facebook di masa depan terutama di negara berkembang.
(dyt)