Pendapatan Anjlok, Qualcomm Pangkas 5.000 Karyawan
A
A
A
LONDON - Perusahaan pembuat chipset perangkat mobile Qualcomm bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 5.000 karyawan. Hal ini dilakukan lantaran pendapatan perusahaan pada tahun lalu anjlok sekitar 14%.
Pemangkasan karyawan hingga 15% tersebut juga didasarkan laba perusahaan yang turun hingga 47%, saham merosot 1,2% setelah jam perdagangan, dan turun lebih dari 21% sepanjang tahun lalu.
Dilansir dari CNNMoney, bisnis Qualcomm telah berjuang sejak Samsung mulai membuat chip untuk Galaxy S6 di rumah.
"Namun mereka tidak excute itu. Mereka tidak memiliki produk tepat wada waktu yang tepat," ujar analis CLSA Srini Pajjuri seperti dikutip dari CNNMoney, di Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Dia mengatakan, pasar untuk produk Qualcomm telah menyusut, sebab Apple dan Samsung yang mewakili lebih dari 50% pasar telah membuat versi mereka sendiri.
"Untuk menyesuaikan, mereka harus berhemat," imbuh dia.
Qualcomm mengungkapkan, pihaknya berencana memotong pengeluaran sekitar USD1,4 miliar pada tahun depan dan mengubah kompensasi eksekutif.
"Ini untuk menyelaraskan dengan pengembalian pemegang saham," ungkap perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pemangkasan karyawan hingga 15% tersebut juga didasarkan laba perusahaan yang turun hingga 47%, saham merosot 1,2% setelah jam perdagangan, dan turun lebih dari 21% sepanjang tahun lalu.
Dilansir dari CNNMoney, bisnis Qualcomm telah berjuang sejak Samsung mulai membuat chip untuk Galaxy S6 di rumah.
"Namun mereka tidak excute itu. Mereka tidak memiliki produk tepat wada waktu yang tepat," ujar analis CLSA Srini Pajjuri seperti dikutip dari CNNMoney, di Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Dia mengatakan, pasar untuk produk Qualcomm telah menyusut, sebab Apple dan Samsung yang mewakili lebih dari 50% pasar telah membuat versi mereka sendiri.
"Untuk menyesuaikan, mereka harus berhemat," imbuh dia.
Qualcomm mengungkapkan, pihaknya berencana memotong pengeluaran sekitar USD1,4 miliar pada tahun depan dan mengubah kompensasi eksekutif.
"Ini untuk menyelaraskan dengan pengembalian pemegang saham," ungkap perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
(izz)