Pria Ini Bikin Buku Cerita Gunakan AI ChatGPT, tapi Dituduh Maling

Senin, 16 Januari 2023 - 07:34 WIB
loading...
Pria Ini Bikin Buku Cerita Gunakan AI ChatGPT, tapi Dituduh Maling
Ammaar Reshi dan bukunya Alice and Sparkel yang dibuat menggunakan AI ChatGPT dan Midjourney. Foto: dok pribadi
A A A
JAKARTA - Ammaar Reshi bukan penulis, bukan juga desainer/ilustrator . Ia adalah manajer desain produk di sebuah perusahaan teknologi keuangan yang berbasis di San Francisco.

Keinginannya untuk membuat buku cerita anak-anak dipicu karena ia pernah membacakan cerita pengantar tidur untuk putri temannya.

Karena tidak punya pengalaman menulis dan mendesain, Reshi lantas menggunakan chatbot kecerdasan buatan/AI yang sedang populer: ChatGPT, buatan OpenAI.

Ia menyuruh AI untuk menulis buku bertajuk Alice and Sparkle, bercerita tentang seorang gadis bernama Alice yang ingin belajar tentang dunia teknologi, dan teman robotnya, Sparkle.

Pria Ini Bikin Buku Cerita Gunakan AI ChatGPT, tapi Dituduh Maling

Sementara itu, untuk kover bukunya Reshi menggunakan Midjourney, AI yang bisa mewujudkan gambar dari teks yang Anda ketik. Hanya dalam 72 jam, Reshi menerbitkan sendiri bukunya di toko buku digital Amazon.

Keesokan harinya, dia mencetak buku tersebut lewat layanan Amazon lain yang disebut KDP.

Reshi menyebut bahwa ia tidak mengeluarkan duit sepeserpun untuk menerbitkan buku tersebut. Ia hanya berlangganan layanan Midjourney sebesar USD 30 (Rp 450 ribu) per bulan.

Terkesan dengan kecepatan dan hasil dari proyeknya, Reshi membagikan pengalamannya di utas Twitter yang ternyata menjadi viral. Mulanya, ia mendapatkan respon yang positif. Banyak pengguna memuji kreativitasnya. Tapi, keesokan harinya ia diserang oleh banyak orang.

Padahal, klaim Reshi, ia sengaja membuat buku tersebut hanya untuk dijadikan hadiah kepada anak-anak beberapa temannya.

Dituduh Maling
Pria Ini Bikin Buku Cerita Gunakan AI ChatGPT, tapi Dituduh Maling

Cuitan Reshi di Twitter yang viral membuat banyak seniman ngamuk. Bahkan, banyak juga yang menuduhnya maling/pencuri. Sebab, menggunakan AI untuk komersial.

Ada beberapa seniman yang mengklaim bahwa karya mereka telah digunakan oleh sejumlah generator AI seperti Midjourney untuk melatih kemampuan AI tanpa izin.

Faktanya, pengguna Midjourney memang bisa mengetik kueri seperti: “bikin gambar gunung dan pantai terinspirasi karya seniman Andy Warhol”.

“Saya bingung ternyata cuitan saya menjadi perdebatan sangat panjang terkait isu penggunaan AI oleh masyarakat luas, termasuk saat bersentuhan dengan unsur komersial,” beber Reshi.

Buku Reshi lantas dihapus dari Amazon. Menurutnya, Amazon menghentikan penjualan pada 6 Januari-14 Januari karena alasan “mencurigakan”. Ia mengaku sudah menjual 841 kopi sebelum dihapus.



Pendiri Midjourney David Holz berdalih pada Insider, “hanya sedikit sekali gambar di layanan kami yang digunakan untuk komersial. Mayoritas hanya untuk penggunaan pribadi saja,” bebernya. Holz juga menyebut bahwa data yang digunakan di sistem AI Midjourney bersumber dari keseluruhaninternet.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1572 seconds (0.1#10.140)