AS Umumkan Aturan Baru Soal Ekspor Chip dan AI

Minggu, 19 Januari 2025 - 23:23 WIB
loading...
AS Umumkan Aturan Baru...
Chip Semikonduktor. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan pembatasan baru ekspor chip kecerdasan buatan (AI) paling canggih, serta parameter kepemilikan (proprietary) yang digunakan untuk mengatur interaksi pengguna dengan sistem AI.



Aturan yang akan melewati masa komentar publik selama 120 hari ini menjadi tanggapan terhadap apa yang disebut pejabat pemerintahan sebagai kebutuhan untuk melindungi keamanan nasional, sekaligus memperjelas kerangka kerja bagi perusahaan di negara-negara mitra tepercaya untuk mengakses teknologi AI guna memajukan inovasi.

“Selama beberapa tahun mendatang, AI akan menjadi sangat luas penggunaannya di setiap aplikasi bisnis dan pada setiap industri di seluruh dunia, dengan potensi yang sangat besar dalam meningkatkan produktivitas dan membawa manfaat sosial, kesehatan, serta ekonomi,” kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo kepada wartawan.

“Namun, seiring dengan semakin kuatnya AI, risikonya bagi keamanan nasional kita juga kian tinggi.”

Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa aturan baru ini tidak mencakup pembatasan penjualan chip ke Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Taiwan, Inggris, ataupun Amerika Serikat.

Negara-negara yang sudah berada di bawah embargo senjata Amerika Serikat sebenarnya telah dikenakan pembatasan ekspor chip AI canggih. Namun, menurut pejabat senior tersebut, mereka sekarang juga akan dikenai pembatasan transfer model AI tertutup (closed weight) yang paling kuat.

Menurut Administrasi Telekomunikasi dan Informasi Nasional (NTIA), bobot (weights) dalam model AI menentukan cara sistem tersebut memproses masukan pengguna dan menyusun tanggapan yang diberikan.

Pada sistem dengan bobot tertutup, parameter tersebut bersifat rahasia; berbeda dengan sistem bobot terbuka di mana pengguna bisa melihat pengaturan yang digunakan model dalam membuat keputusan.

Sebagian besar negara, mereka yang tidak termasuk dalam daftar mitra dekat maupun embargo senjata, tidak akan diwajibkan mengajukan lisensi untuk memperoleh chip AI canggih yang setara dengan 1.700 unit chip paling mutakhir saat ini, juga tidak untuk chip yang lebih sederhana.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hadirkan GPT-4o. OpenAI...
Hadirkan GPT-4o. OpenAI Suntik Mati DALL-E
Microsoft Resmi Hadirkan...
Microsoft Resmi Hadirkan Copilot di Microsoft 365 Personal dan Family
Gabungkan AI dan Iot,...
Gabungkan AI dan Iot, 7 Fitur Teknonologi Terbaru Dihadirkan
Meta AI Sudah Terintegrasi...
Meta AI Sudah Terintegrasi di WhatsApp, Facebook, dan Instagram, Ini Cara Memakainya!
Nvidia Gemetar, Perusahaan...
Nvidia Gemetar, Perusahaan Milik Jack Ma Berhasil Kembangkan Model AI Lebih Murah Gunakan Chip Huawei
10 Mahasiswa Dikeluarkan...
10 Mahasiswa Dikeluarkan dari Universitas Lithuania karena Penyalahgunaan AI
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI Labyrinth untuk Cegah Pencurian Data
Cara Gamer Memandang...
Cara Gamer Memandang AI Ternyata Sangat Mengejutkan
Tak Mau Tergerus Zaman,...
Tak Mau Tergerus Zaman, Koran Italia Terbitkan Edisi AI
Rekomendasi
Dexa Medica Rayakan...
Dexa Medica Rayakan 25 Tahun Kontribusi untuk Kesehatan Masyarakat Kamboja
Jajaran Direktur Baru...
Jajaran Direktur Baru Bank Woori Saudara di RUPST 2025
Menaker: 40 Perusahaan...
Menaker: 40 Perusahaan Dilaporkan Menunggak Pembayaran THR Lebaran
Berita Terkini
Pemilik TikTok Jadi...
Pemilik TikTok Jadi Orang Terkaya di China
26 menit yang lalu
Rekomendasi Tablet Terbaik...
Rekomendasi Tablet Terbaik untuk Lebaran 2025
3 jam yang lalu
Android Kini Murni Dikembangkan...
Android Kini Murni Dikembangkan oleh Google
4 jam yang lalu
Hadirkan GPT-4o. OpenAI...
Hadirkan GPT-4o. OpenAI Suntik Mati DALL-E
7 jam yang lalu
Jelang Pelarangan TikTok...
Jelang Pelarangan TikTok di AS, Donald Trump Siapkan Perjanjian Baru
11 jam yang lalu
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
13 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved