Matahari Memesona saat Terbenam di Bumi, Bagaimana Dilihat dari Planet Lain?

Minggu, 12 Juli 2020 - 23:16 WIB
loading...
A A A
Jika atmosfer planet didominasi oleh sesuatu selain gas, segala sesuatu tentang bagaimana Matahari terbenam akan berbeda. Contohnya Mars yang memperlihatkan langit biru. "Kepadatan gas atmosfer hanya sekitar 1/80 dari yang ada di sini. Hamburan didominasi oleh partikel debu yang lebih besar," kata Ehler tentang Mars.

Dalam sebuah studi tahun 2014 yang menggunakan data dari Mars rover Spirit, Ehler dan rekan-rekannya menemukan fakta debu Mars menghamburkan cahaya sangat berbeda dari molekul gas. "Alasan Matahari terbenam biru adalah pola di mana cahaya menceraiberaikan partikel-partikel (debu) itu," katanya.

Molekul gas, seperti yang ada di Bumi, menyebarkan cahaya ke segala arah. "Sebaliknya, debu menyebarkan cahaya terutama dalam satu arah - arah depan," kata Ehler.

Terlebih lagi, lanjut dia, partikel debu menyebarkan cahaya merah pada sudut yang jauh lebih luas daripada cahaya biru. Karena cahaya biru tidak tersebar luas, ia menjadi lebih terkonsentrasi, jadi cahaya biru sekitar enam kali lebih kuat dari cahaya merah di Mars.

Ketika melihat matahari terbenam di Mars, Anda akan benar-benar melihat bahwa "cakram Matahari berwarna putih, karena cahaya tidak berubah warna ketika melewati atmosfer Mars. "Di sekeliling Matahari ada cahaya kebiruan. Dan selanjutnya keluar, langit mulai tampak kemerahan. Di sana, Anda melihat warna merah berserakan di sudut yang lebih besar," katanya lagi.

Adapun planet dan bulan lainnya, hampir tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana Matahari terbenam akan terlihat tanpa memiliki pemahaman menyeluruh tentang komposisi atmosfer mereka. Jika benda langit ini memiliki atmosfer gas, kita akan mulai melihat panjang gelombang cahaya yang lebih panjang saat matahari terbenam.

"Di mana atmosfer didominasi oleh zat lain, saya tidak bisa memberi tahu Anda," kata Ehler.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
Sebagian Besar Kerak...
Sebagian Besar Kerak Bumi yang Hilang Ditemukan, di Sini Letaknya
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
Ikan Berkepala Gumpalan...
Ikan Berkepala Gumpalan Ditemukan di Antara 27 Spesies Baru di Peru
Susu Kecoa Diklaim Peneliti...
Susu Kecoa Diklaim Peneliti Tiga Kali Lebih Bergizi dari Sapi
Ilmuwan Ungkap Penyebab...
Ilmuwan Ungkap Penyebab Utama Runtuhnya Kerajaan Romawi
Benarkah Kapal Hantu...
Benarkah Kapal Hantu The Flying Dutchman Itu Ada? Ini Penjelasannya
Rekomendasi
Soal Imunitas Jaksa,...
Soal Imunitas Jaksa, Ketua BEM FH UBK: Bertentangan dengan Prinsip Kesetaraan
Kapolri Pimpin Sertijab...
Kapolri Pimpin Sertijab 23 Pejabat Polri termasuk 10 Kapolda
Rampai Nusantara Bela...
Rampai Nusantara Bela Jokowi yang Dituding Deddy Sitorus
Berita Terkini
Telkomsel Prestige SkyEase...
Telkomsel Prestige SkyEase Bikin Terbang ala Sultan: Dijemput, Dimanja di Lounge, Diantar ke Pesawat
9 jam yang lalu
Cara Mengatasi Ghost...
Cara Mengatasi Ghost Touch di HP realme, Perhatikan!
9 jam yang lalu
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
10 jam yang lalu
5 Negara yang Alami...
5 Negara yang Alami Gerhana Bulan Total di Bulan Maret 2025, dari Benua Amerika hingga Afrika
10 jam yang lalu
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
10 jam yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
14 jam yang lalu
Infografis
Turki Bantu Ekspor 15.000...
Turki Bantu Ekspor 15.000 Ton Telur saat Flu Burung Merebak di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved