Meta akan Segera Putuskan Nasib Akun Facebok dan Instagram Donald Trump
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meta akan segera memutuskan nasib akun Facebook dan Instagram milik Donald Trump yang masih diblokir hingga kini. Meta sebelumnya melakukan pemblokiran Facebook dan Instagram milik Presiden Amerika Serikat ke-45 itu pada 6 Januari 2021.
Pemblokiran dilakukan terkait dengan langkah politik Donald Trump yang memuji pendukungnya yang menyerang US Capitol terkait hasil pemilu melalui sosial media. Alhasil saat itu Meta memblokir akun Facebook dan Instagram milik Donald Trump hinga Januari 2023.
Bulan ini pemblokiran itu akan kadaluwarsa dan Meta akan segera menggelar pertemuan untuk menentukan nasib dari akun Facebook dan Instagram milik Donald Trump itu. Financial Times menyebutkan keputusan mengenai pemblokiran itu akan ditentukan pada 7 Januari 2023.
Hanya saja keputusan yang diambil baru akan diumumkan satu bulan setelahnya. Sementara Nick Clegg, Presiden Hubungan Global Meta mengaku tengah mengawasi jalannya perundingan mengenai nasib Instagram dan Facebook milik Donald Trump.
Nick Clegg sebelumnya juga pernah menulis bahwa peluang diperpanjangnya pemmblokiran sangat terbuka. Terutama mengenai risiko yang hadir kembali jika pemblokiran dicabtu.
“Jika kami memutuskan bahwa masih ada risiko serius terhadap keselamatan publik, kami akan memperpanjang pembatasan untuk jangka waktu tertentu dan terus mengevaluasi ulang hingga risiko tersebut berkurang,” tulis Nick Clegg waktu itu.
“Ketika penangguhan akhirnya dicabut, akan ada serangkaian sanksi ketat yang meningkat jika dia melakukan pelanggaran lebih lanjut di masa mendatang, hingga dan termasuk penghapusan permanen halaman dan akunnya,” tulisnya lagi.
Langkah yang diambil Meta ini memang sangat berbeda dengan Twitter. Pada November 2022, pemilik baru Twitter, Elon Musk justru langsung mengaktifkan kembali akun Twitter Donald Trump.
Langkah itu berbarengan dengan pengaktifan kembali akun-akun lain yang diblokir oleh pengurus Twitter sebelumnya. Hanya saja upaya Elon Musk itu tidak ditanggapi oleh Donald Trump. Dia justru sudah lebih senang berinteraksi dengan pendukungnya melalui sosial media buatannya, Truth Social.
"Saya tidak melihat alasan untuk itu," kata Donald Trump menanggapi pemulihan akun Twitternya melalui keterangan video dalam sebuah konferensi yang digelar Partai Republik.
Pemblokiran dilakukan terkait dengan langkah politik Donald Trump yang memuji pendukungnya yang menyerang US Capitol terkait hasil pemilu melalui sosial media. Alhasil saat itu Meta memblokir akun Facebook dan Instagram milik Donald Trump hinga Januari 2023.
Bulan ini pemblokiran itu akan kadaluwarsa dan Meta akan segera menggelar pertemuan untuk menentukan nasib dari akun Facebook dan Instagram milik Donald Trump itu. Financial Times menyebutkan keputusan mengenai pemblokiran itu akan ditentukan pada 7 Januari 2023.
Hanya saja keputusan yang diambil baru akan diumumkan satu bulan setelahnya. Sementara Nick Clegg, Presiden Hubungan Global Meta mengaku tengah mengawasi jalannya perundingan mengenai nasib Instagram dan Facebook milik Donald Trump.
Nick Clegg sebelumnya juga pernah menulis bahwa peluang diperpanjangnya pemmblokiran sangat terbuka. Terutama mengenai risiko yang hadir kembali jika pemblokiran dicabtu.
“Jika kami memutuskan bahwa masih ada risiko serius terhadap keselamatan publik, kami akan memperpanjang pembatasan untuk jangka waktu tertentu dan terus mengevaluasi ulang hingga risiko tersebut berkurang,” tulis Nick Clegg waktu itu.
“Ketika penangguhan akhirnya dicabut, akan ada serangkaian sanksi ketat yang meningkat jika dia melakukan pelanggaran lebih lanjut di masa mendatang, hingga dan termasuk penghapusan permanen halaman dan akunnya,” tulisnya lagi.
Langkah yang diambil Meta ini memang sangat berbeda dengan Twitter. Pada November 2022, pemilik baru Twitter, Elon Musk justru langsung mengaktifkan kembali akun Twitter Donald Trump.
Langkah itu berbarengan dengan pengaktifan kembali akun-akun lain yang diblokir oleh pengurus Twitter sebelumnya. Hanya saja upaya Elon Musk itu tidak ditanggapi oleh Donald Trump. Dia justru sudah lebih senang berinteraksi dengan pendukungnya melalui sosial media buatannya, Truth Social.
"Saya tidak melihat alasan untuk itu," kata Donald Trump menanggapi pemulihan akun Twitternya melalui keterangan video dalam sebuah konferensi yang digelar Partai Republik.
(wsb)