Tips Melakukan Proses Rekrutmen dengan Teknologi Digital

Kamis, 15 Desember 2022 - 07:39 WIB
loading...
Tips Melakukan Proses...
Tips Melakukan Proses Rekrutmen melalui perangkat digital. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Proses rekrutmen kerap menjadi pengalaman yang membuat baik perekrut di perusahaan dan pencari kerja merasa kebat-kebit.

Di satu sisi, perekrut dituntut untuk segera mendapatkan kandidat yang tepat, dan di sisi lain, pencari kerja dipenuhi penasaran akan kelanjutan lamaran kerja mereka.



Arvy Egadipoera, Chief Customer Officer (CCO) Mekari, perusahaan teknologi yang menyediakan solusi untuk human resources
HR yaitu Mekari Talenta, mengatakan bahwa rekrutmen menyumbang nilai strategis bagi perusahaan karena melalui proses
tersebut, perusahaan dapat menemukan talenta-talenta yang tepat untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis.

Arvy melanjutkan bahwa di era digitalisasi bisnis, proses rekrutmen didukung oleh hadirnya solusi digital yang mendorong
transparansi, efisiensi, dan otomasi, tiga aspek yang dapat membuat proses rekrutmen menjadi lebih baik bagi perekrut dan
kandidat.

“Solusi digital bisa membantu perusahaan mengatur jadwal wawancara dan psikotes secara otomatis dengan semua kandidat,
serta mengabarkan setiap kandidat akan kemajuan dari lamaran mereka. Dengan demikian, kendala yang kerap terjadi selama
proses rekrutmen dapat dicegah, seperti putusnya komunikasi, atau ghosting, antara perusahaan dan kandidat,” lanjut Arvy.

Arvy kemudian membagikan tips bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan solusi digital untuk membuat proses rekrutmen
menjadi lebih mulus baik bagi perusahaan dan juga kandidat.

1. Otomasi dan integrasi proses rekrutmen

Solusi digital dapat mengotomasi proses rekrutmen, termasuk saat mengintegrasi data kandidat dengan data kepegawaian, dan
ini akan membawa kemudahan bagi perusahaan dan kandidat.

Contohnya, solusi digital dapat secara otomatis mengunggah data diri yang tercantum di CV kandidat ke database karyawan di perusahaan sehingga begitu kandidat bergabung ke perusahaan, kandidat tidak perlu repot mengulang administrasi pendataan diri.

2. Sentralisasi data kandidat

Perusahaan kerap dibanjiri oleh data dari puluhan surat lamaran. Perusahaan juga harus berkutat dengan data dari hasil tes dan
wawancara selama proses screening kandidat.

Solusi digital dapat menyatukan semua data tersebut di satu dashboard yang menampilkan kualifikasi setiap kandidat secara lengkap dan detail. Dengan demikian, perusahaan bisa dengan mudah melihat dan menilai kandidat mana yang memiliki kualifikasi paling sesuai untuk suatu posisi.

3. Tes kandidat yang customizable

Perusahaan harus menyiapkan tes psikologis yang dirancang sesuai persyaratan setiap posisi. Solusi digital memberikan
perusahaan akses ke ragam tes yang customizable, atau dapat disesuaikan, sehingga tes psikologis tersebut dapat mengukur
dengan tepat kecocokan antara kandidat dan tuntutan peran yang akan dijalankan.

4. Transparansi bagi kandidat

Baik perusahaan dan kandidat pastinya tidak mau di-ghosting oleh pihak yang lain. Solusi digital membuat proses rekrutmen
menjadi transparan dengan mengotomasi pengiriman jadwal wawancara, tes kesehatan, atau tes psikologis dari perusahaan ke
kandidat. Sistem juga akan mengirim update ke kandidat mengenai keberhasilan mereka di setiap tahap sehingga kandidat
tidak perlu penasaran lagi akan nasib dari lamaran mereka.

5. Keamanan dan privasi data

Rekrutmen adalah proses yang confidential bagi perusahaan dan kandidat karena menyangkut pertukaran informasi sensitif, seperti data diri. Solusi digital, tepatnya yang sudah bersertifikasi ISO 27001 untuk manajemen keamanan informasi, telah menerapkan sistem yang diperlukan untuk mengamankan data sehingga privasi dan kerahasiaan semua pihak terjaga. Arvy menambahkan bahwa memanfaatkan teknologi untuk rekrutmen akan mempertajam kesiapan perusahaan untuk menghadapi dunia bisnis yang semakin digital.

“Digitalisasi bisnis akan mendorong revolusi dalam cara perusahaan mencari dan mendapatkan talenta. Menggunakan solusi
digital untuk rekrutmen dari sekarang akan membantu perusahaan untuk merencanakan kebutuhan terhadap tenaga kerja, atau
manpowerplanning, sehingga mereka bisa beradaptasi ke era digital tanpa hambatan,” lanjut Arvy.

Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas BPS turut menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Agustus 2022 naik dari tahun ke
tahun, menyentuh 135,3 juta orang dimana 40,69% dari angkatan tersebut bekerja di sektor formil
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)