Ini Alasan Kiribati Jadi Negara Tempat Matahari Terbit Pertama Kali

Senin, 05 Desember 2022 - 20:23 WIB
loading...
Ini Alasan Kiribati...
Kiribati, satu negara kecil yang dikelilingi laut biru terdiri dari 33 pulau di Samudera Pasifik, ditetapkan sebagai tempat matahari terbit pertama kali. Foto/Jluggage
A A A
TIRAWA - Kiribati , satu negara kecil yang dikelilingi laut biru terdiri dari 33 pulau di Samudera Pasifik, ditetapkan sebagai tempat matahari terbit pertama kali. Walaupun dari perspektif fisik Bumi yang bulat dan berputar, sebenarnya tidak ada matahari terbit pertama.

Menurut Cameron Hummels, sarjana astrofisika teoretis di Caltech, bahwa di planet kita yang berputar dan bulat, matahari merayap tanpa henti di atas cakrawala. Hanya ada serangkaian matahari terbit terus-menerus yang terjadi semakin jauh ke barat, tidak ada yang benar pertama terbit, tidak ada yang benar terakhir tenggelam.

Untuk melacak waktu, manusia membuat sistem pengatur waktu yang disepakati secara global, termasuk zona waktu dan garis penanggalan internasional. Ini untuk menandai garis di Bumi di mana satu hari berakhir dan hari berikutnya dimulai.

“Jadi matahari terbit 'pertama' yang disepakati terjadi pada garis penanggalan internasional,” kata Hummels dikutip dari laman Live Science, Senin (5/12/2022).

Baca juga; Dampak Menyaksikan Matahari Terbit, Memicu Endorfin Hingga Merangsang Syaraf

Garis penanggalan internasional melewati tengah Samudra Pasifik, sebagian besar sepanjang garis bujur ke-180. Meskipun sebagian besar merupakan garis lurus, ada beberapa titik yang menyimpang untuk menghindari pemisahan suatu negara menjadi dua zona waktu, atau karena alasan politik dan ekonomi.

Misalnya, garis penanggalan internasional menjorok hampir 3.200 kilometer ke timur di sekitar Kiribati, kumpulan pulau yang terletak di garis khatulistiwa. Kiribati memiliki zona waktu paling awal di Bumi, UTC +14.

“Jadi, hampir sepanjang tahun, seperti di dekat ekuinoks, Kiribati mendapatkan matahari terbit pertama di hari itu,” kata Hummel.

Secara khusus, tempat itu adalah pulau tak berpenghuni paling timur di Kiribati, yaitu Pulau Milenium yang dikenal sebagai Pulau Caroline. Pulau yang juga disebut Millennium Island sering kali menjadi tempat pertama di Bumi yang menyambut matahari.

Baca juga; Viral Matahari Terbit dari Utara, Lapan: Karena Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi

Dikutip dari laman Jluggage, Kiribati dinilai sebagai negara pertama yang melihat matahari di dunia karena di beberapa wilayah Kiribati matahari terbit lebih awal daripada di Selandia Baru. Kiribati memiliki empat zona waktu.

Kiritimati of Line Islands adalah bagian dari yang pertama kali melihat matahari di dunia, sedangkan Tiwara, ibu kota Kiribati, berada di zona waktu 3 jam di belakang Kiritimati. Zona waktu Tiwara sama dengan Selandia Baru.
Ini Alasan Kiribati Jadi Negara Tempat Matahari Terbit Pertama Kali


Kiribati adalah negara kecil terdiri dari 33 pulau di Samudera Pasifik. Luas pulau-pulau yang tersebar sangat luas, berukuran 3.200 km dari timur ke barat. Ini hampir sama dengan jarak antara AS dan Spanyol, dan ada perbedaan waktu enam jam antara Madrid dan Boston.

Kepulauan Kiribati memang tersebar di wilayah yang sangat luas. Pulau-pulau itu dulunya “mengangkang” garis penanggalan, yang berarti tidak hanya mereka terletak di beberapa zona waktu yang berbeda. Ada juga perbedaan waktu hampir 24 jam antara sisi timur dan barat, meskipun semuanya berada di negara yang sama.

Ini sangat tidak nyaman sehingga, pada tahun 1995, garis penanggalan dipindahkan ke ujung timur negara itu. Dengan demikian, Kiribati menjadi negara pertama di dunia yang melihat matahari.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sehari di Uranus Diklaim...
Sehari di Uranus Diklaim Melebihi Waktu 24 Jam di Bumi
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
3 Ciri-ciri Matahari...
3 Ciri-ciri Matahari Akan Terbit dari Barat
Fenomena Matahari di...
Fenomena Matahari di Swedia Bisa Dilihat hampr 24 Jam
Matahari Buatan China...
Matahari Buatan China Pecah Rekor! Energi Tak Terbatas Semakin Dekat?
Penyebab Matahari Berwarna...
Penyebab Matahari Berwarna Biru pada Tahun 1831 Akhirnya Terungkap
4 Negara Pemilik Cadangan...
4 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Intip Gudang Penyimpanannya
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
Rekomendasi
Mayat Titik Jupe Dicor...
Mayat Titik Jupe Dicor Semen, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Korban
Berdayakan Masyarakat...
Berdayakan Masyarakat lewat Energi Bersih, PGE Dukung Rangers App
RUU Polri Dikritisi...
RUU Polri Dikritisi karena Bikin Polisi Superbody
Berita Terkini
Kisah Pembangunan Bahtera...
Kisah Pembangunan Bahtera Nuh: Sebuah Tantangan Teknologi di Ambang Bencana Dahsyat
Kontroversi Worldcoin:...
Kontroversi Worldcoin: Antara Janji Utopis dan Ancaman Privasi di Era Digital
Kontroversi Pembekuan...
Kontroversi Pembekuan Worldcoin dan WorldID di Indonesia, Tawarkan Rp800 Ribu Ditukar dengan Data Biometrik Pribadi
Bocoran Desain Kamera...
Bocoran Desain Kamera iPhone 17 Series: Selfie Makin Kinclong, Video 8K Akhirnya Datang!
Bye-Bye Panik Data Hilang!...
Bye-Bye Panik Data Hilang! Synology DS925+ & DX525 Jadi Benteng Digital Super Canggih!
Spesies Dinosaurus Misterius...
Spesies Dinosaurus Misterius Terdeteksi lewat Fosil Cakarl Besar
Infografis
Bukan Indonesia, Trump...
Bukan Indonesia, Trump Minta Pindahkan Warga Gaza ke Negara ini
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved