Ada 13 Virus Zombie Ditemukan di Permafrost Siberia, Hasil Penelitian Ilmuwan Bikin Lega

Sabtu, 03 Desember 2022 - 14:46 WIB
loading...
Ada 13 Virus Zombie...
Para ilmuwan telah menghidupkan kembali sejumlah virus zombie yang terperangkap di permafrost Siberia selama ribuan tahun, termasuk yang berusia hampir 50.000 tahun. Foto/NASA/Newscientist
A A A
MOSKOW - Para ilmuwan telah menghidupkan kembali sejumlah virus zombie yang terperangkap di permafrost Siberia selama ribuan tahun, termasuk yang berusia hampir 50.000 tahun. Ada 13 virus baru diidentifikasi dari sampel yang dikumpulkan dari permafrost Siberia, Rusia.

Menurut ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, salah satu virus tetap menular setelah lebih dari 48.500 tahun membeku di lapisan es. Virus ini dikenal sebagai pandoravirus, namun hanya menginfeksi organisme bersel tunggal dan seharusnya tidak menimbulkan ancaman bagi manusia.

“Seperempat belahan bumi utara ditopang oleh tanah beku permanen, yang disebut permafrost. Keliru jika menyatakan penemuan seperti ini jarang, dan virus zombie bukanlah ancaman kesehatan masyarakat,” keterangan Tim Pusat Riset Ilmiah Nasional Prancis dikutip dari Sky News, Sabtu (3/12/2022).



Laporan washingtonpost pada 2 Desember 2022 menyebutkan tim peneliti Prancis, Rusia, dan Jerman, sebelumnya mengisolasi virus kuno dari permafrost yang ditemukan pada tahun 2015 dan menerbitkan hasil penemuan ini di situs web BioRxiv baru-baru ini.

Untuk penelitian terbaru, tim Eropa mengambil sampel dari beberapa lokasi di Siberia selama beberapa tahun mulai tahun 2015. Beberapa sampel ada di tanah atau sungai, meskipun salah satu virus ditemukan di sisa-sisa usus beku serigala Siberia setidaknya berusia 27.000 tahun yang lalu.

Para peneliti menggunakan amuba sebagai umpan virus, karena ini merupakan cara yang baik untuk mencari virus tanpa menyebarkan virus yang menginfeksi ke hewan atau manusia. Tim peneliti mengumpulkan beberapa sampel di Yakutsk, ibu kota regional dan salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Rusia.

Pemanasan iklim mengakibatkan permafrost mencair secara permanen dan melepaskan bahan organik yang membeku setelah satu juta tahun. Apalagi pemanasan di Siberia merupakan salah satu yang tercepat di Bumi, sekitar empat kali rata-rata global.



Permafrost yang menghangat telah disalahkan atas wabah penyakit menular sebelumnya. Namun, banyak ahli virologi mengatakan mereka lebih khawatir dengan virus yang saat ini beredar di antara manusia daripada risiko virus kuno dari permafrost.

Sebagian besar virus zombie yang baru ditemukan tidak berbahaya, karena virus yang bertahan dalam pembekuan selama ribuan tahun cenderung tidak termasuk dalam kategori yang menyebabkan pandemi.

“Ini adalah fakta planet kita dan keberadaan kita. Penemuan virus baru di permafrost tidak jauh berbeda dengan semua ini (penemuan virus lain),” katanya kepada The Washington Post pada tahun 2015, ketika temuan pertama para peneliti permafrost keluar.
Ada 13 Virus Zombie Ditemukan di Permafrost Siberia, Hasil Penelitian Ilmuwan Bikin Lega


Dia menjelaskan bahwa virus permafrost seharusnya dapat menginfeksi manusia, kemudian harus menyebabkan penyakit, dan harus dapat menyebar secara efisien dari manusia ke manusia. “Ini bisa terjadi, tetapi sangat kecil kemungkinannya,” ujarnya.



Apalagi virus yang menyebabkan penyakit pada manusia tidak mungkin bertahan dalam siklus pencairan dan pembekuan berulang yang terjadi di tingkat permukaan permafrost.

Para ahli virologi menuturkan bahwa virus yang lebih bermasalah adalah virus modern yang menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit yang terkadang sulit dikendalikan. Di antaranya seperti Ebola, Kolera, Demam Berdarah, dan bahkan Flu biasa.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dibantu Eropa, Diam-diam...
Dibantu Eropa, Diam-diam Ukraina Serang Rusia dari Luar Angkasa
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Roket Rusia Angara-1.2...
Roket Rusia Angara-1.2 Bawa Perlengkapan Militer Melesat Menuju Antariksa
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
Bulan dalam Posisi Berbahaya,...
Bulan dalam Posisi Berbahaya, WMF Ungkap Masalahnya
Virus dan Bakteri Berbahaya...
Virus dan Bakteri Berbahaya Bermunculan, Antibiotik di Ujung Tanduk
Jamur Cladosporium Sphaerospermum...
Jamur Cladosporium Sphaerospermum Divonis Memakan Radiasi Nuklir Chernobyl
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Rekomendasi
Ayah Mona Ratuliu Meninggal...
Ayah Mona Ratuliu Meninggal Dunia Hari Ini, Dimakamkan di TPU Jeruk Purut
Contoh Teks Pidato Hardiknas...
Contoh Teks Pidato Hardiknas 2025, Tema Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045
Gelar Hari Buruh 2025...
Gelar Hari Buruh 2025 di DPR, AJI Tuntut Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Media
Berita Terkini
Menambang Bitcoin Diklaim...
Menambang Bitcoin Diklaim Kini Tidak Lagi Menguntungkan
19 menit yang lalu
Rekomendasi HP Android...
Rekomendasi HP Android dengan Kamera setara iPhone
1 jam yang lalu
Ternyata Aksi Buruh...
Ternyata Aksi Buruh Sudah Ada Sejak Zaman Firaun dan Romawi, Ini Jejaknya
3 jam yang lalu
Kucing Modern Diklaim...
Kucing Modern Diklaim Berasal dari Ritual Suci Bangsa Mesir Kuno
5 jam yang lalu
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
7 jam yang lalu
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
8 jam yang lalu
Infografis
Perangkat Mata-mata...
Perangkat Mata-mata Israel Ditemukan Tersembunyi di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved