Alasan Elon Musk Buka Blokir Akun Twitter Donald Trump
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilik baru Twitter Elon Musk telah membuka blokir akun Donald Trump kemarin Sabtu (19/11/2022). Blokir tersebut dibuka usai Elon Musk melakukan jajak pendapat yang menunjukkan mayoritas kecil pemilih mendukung langkah tersebut.
Seperti dilansir dari AFP Minggu (20/11/2022), akun Trump diblokir dari platform awal tahun lalu karena perannya dalam serangan 6 Januari terhadap kerusuhan di gedung Capitol oleh sekelompok pendukungnya yang berusaha membatalkan hasil pemilu 2020.
"Rakyat sudah menyuarakan suaranya. Trump akan dipulihkan," cuit Musk, tak lama setelah tinjauan 24 jam Twitter atas akunnya berakhir.
"Vox Populi, Vox Dei," tambahnya, mengulang ucapan Latin yang juga disiarkannya Jumat lalu, yang artinya 'Suara rakyat adalah suara Tuhan'.
Pada akhirnya, lebih dari 15 juta orang dari 237 juta pengguna harian Twitter memilih apakah akan mengaktifkan kembali profil kontroversial tersebut, dengan 51,8 persen mendukung dan 48,2 persen menentang.
Trump, yang memiliki lebih dari 88 juta pengguna saat akunnya ditangguhkan, menggunakan Twitter sebagai juru bicara selama masa kepresidenannya, memposting pengumuman kebijakan, menyerang lawan politik, dan berkomunikasi dengan pendukung.
Kemarin, beberapa sekutu politiknya menyoroti kembalinya dia ke panggung.
“Selamat datang kembali, @realdonaldtrump!” kata Anggota Kongres dari Partai Republik Paul Gosar.
Survei Musk meminta jawaban sederhana 'ya' atau 'tidak' untuk pernyataan 'Bawa kembali mantan Presiden Trump', yang diposting bos Twitter miliarder itu Jumat lalu.
Seperti dilansir dari AFP Minggu (20/11/2022), akun Trump diblokir dari platform awal tahun lalu karena perannya dalam serangan 6 Januari terhadap kerusuhan di gedung Capitol oleh sekelompok pendukungnya yang berusaha membatalkan hasil pemilu 2020.
"Rakyat sudah menyuarakan suaranya. Trump akan dipulihkan," cuit Musk, tak lama setelah tinjauan 24 jam Twitter atas akunnya berakhir.
"Vox Populi, Vox Dei," tambahnya, mengulang ucapan Latin yang juga disiarkannya Jumat lalu, yang artinya 'Suara rakyat adalah suara Tuhan'.
Pada akhirnya, lebih dari 15 juta orang dari 237 juta pengguna harian Twitter memilih apakah akan mengaktifkan kembali profil kontroversial tersebut, dengan 51,8 persen mendukung dan 48,2 persen menentang.
Trump, yang memiliki lebih dari 88 juta pengguna saat akunnya ditangguhkan, menggunakan Twitter sebagai juru bicara selama masa kepresidenannya, memposting pengumuman kebijakan, menyerang lawan politik, dan berkomunikasi dengan pendukung.
Kemarin, beberapa sekutu politiknya menyoroti kembalinya dia ke panggung.
“Selamat datang kembali, @realdonaldtrump!” kata Anggota Kongres dari Partai Republik Paul Gosar.
Survei Musk meminta jawaban sederhana 'ya' atau 'tidak' untuk pernyataan 'Bawa kembali mantan Presiden Trump', yang diposting bos Twitter miliarder itu Jumat lalu.
(wbs)