Makan Siang Gratis di Kantor Twitter Dihapus, Elon Musk: Nggak Ada yang Ngantor!

Selasa, 15 November 2022 - 18:02 WIB
loading...
Makan Siang Gratis di...
Elon Musk terus melakukan perombakan terhadap Twitter dengan memangkas pengeluaran-pengeluaran yang dianggap tidak perlu. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Sebagai Chief Twit di Twitter, Elon Musk terus melakukan perombakan masif. Tidak hanya dengan perampingan karyawan, tapi juga sampai mengurusi hal-hal paling kecil seperti makan siang karyawan di kantor.

Memang wajar ketika perusahaan startup raksasa seperti Google atau Twitter memberikan sarapan dan makan siang gratis untuk karyawan. Tapi, hal tersebut ternyata mengusik Elon Musk.

Menurutnya, makan siang karyawan gratis di kantor pusat Twitter menjadi sangat mahal hitungannya karena tidak ada orang yang ngantor.

Akhir pekan lalu, Elon Musk mencuit bahwa menurut daftar kehadiran, tingkat kedatangan rata-rata karyawan Twitter di kantor di bawah 10 persen dalam 12 bulan terakhir. Bahkan, yang tertinggi pun hanya 25 persen okupansi. Artinya, hanya seperempat karyawan yang ngantor.

Karena itu, kebijakan makan siang gratis bagi Elon Musk jadi persoalan besar. Gara-gara okupansi rendah itu, maka hitungan biaya makan per orang jadi USD400 (Rp6,2 juta), dari seharusnya sarapan dan makan siang hanya USD20 (Rp300 ribu-Rp400 ribu).

“Pengeluaran ini sangat aneh, mengingat hampir tidak ada yang datang ke kantor," ungkapnya.

"Bahkan jumlah orang yang menyiapkan sarapan lebih banyak dibandingkan orang yang sarapan di kantor. Mereka juga tidak perlu menyajikan makan malam, karena tidak ada seorang pun di kantor," bebernya.

Makan Siang Gratis di Kantor Twitter Dihapus, Elon Musk: Nggak Ada yang Ngantor!

Mungkin banyak yang nyinyir urusan makan ini terlihat sepele. Tapi, Musk menyebut bahwa biaya yang dikeluarkan Twitter hanya untuk urusan makan saja mencapai USD13 juta (Rp202 miliar) per tahun hanya di kantor pusat San Francisco.

Dalam pidato pertamanya kepada karyawan Twitter setelah mengambil kendali perusahaan, Musk menginginkan 80 jam kerja seminggu dan lebih sedikit tunjangan seperti makan siang gratis kantor, menurut Bloomberg.

Dalam sebuah wawancara menjelang KTT G20 di Indonesia, Musk mengatakan dia bekerja dari "pagi hingga malam, tujuh hari seminggu”. “Saya menyiksa diri saya sendiri sampai level yang tidak terbayangkan."



Pekan lalu, Musk mengirim email ke staf pada pukul 2.39 pagi, memberi tahu mereka untuk kembali ke kantor atau "mengundurkan diri ".

50% dari 7.500 staf Twitter diberhentikan setelah Muskmengambilalih.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1377 seconds (0.1#10.140)